Lafadz-lafadz Shalawat dan penjelasannya (3)
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat kepada Say-yidina Muhammad dan kepada
keluarga Sayyidina Muham-mad, sebanyak jumlah penyakit dan obat, serta
berkati dan sejahterakanlah mereka sebanyak-banyaknya."
Penjelasan :
Shalawat
ini bersumber dari Maulana Syaikh Khalid Al-Naqsabandi, pembaharu
tarekat Naqsabandiyah. Beliau mengatakan bahwa, shalawat ini merupakan
perisai yang sangat ampuh untuk menghadapi penguasa yang lalim. Ketika
mengakhiri pembacaan shalawat ini, kata
katsîrân diulang berkali-kali."
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad-hamba,
Nabi, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi; kepada keluarganya dan para
sahabatnya, sesuai dengan kadar kebesaran Zat-Mu, dalam setiap waktu dan
saat. "
Penjelasan:
Shalawat ini termasuk shalawat
kesempurnaan, Di antara faedahnya dikatakan bahwa, shalawat ini menyamai
seratus ribu shalawat lainnya.
Ada yang mengatakan bahwa shalawat ini bersumber dari Imam Abû Al-Hasan Al-Syadzili, namun tidak pasti.
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad dan keluarganya,
dengan shalawat yang setimbang dengan bumi dan langit; sebanyak jumlah
apa-apa yang ada di dalam ilmu-Mu; serta sebanyak jumlah partikel dari
semua benda yang ada di bola bumi dan berlipat-lipat ganda dari itu.
Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia."
Penjelasan:
Shalawat
ini disebutkan di dalam kitab Kunûz Al-Asrâr: Tentang shalawat ini,
Syaikh Al-Iyâsî berkata, "Shalawat ini mempunyai rahasia yang sangat
besar, dan fadhilah yang sangat banyak serta menyamai 100.000 shalawat
lainnya.
Artinya:
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina
Muhammad-kekasih dan yang dikasihi, penyembuh penyakit dan pelepas
kesusahan; kepada keluarganya dan para sahabatnya."
Penjelasan:
Tentang
shalawat ini, Syaikh Yûsuf Al-Nabhânî menjelaskan,"Syaikh Hasan Abû
Halawah Al-Ghazza yang berdiam di Al-Quds telah mengajarkan shalawat ini
kepada saya. Hal itu disebabkan ketika saya mengadukan kepadanya
penyakit cemas dan susah yang saya derita. Setelah saya baca shalawat
tersebut, lenyaplah segala penderitaan saya berkat shalawat dengan
sighat tersebut di atas.
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammmad Nabi yang ummi,
yang suci dan bersih; dengan shalawat yang melepaskan segala ikatan dan
melenyapkan segala kesusahan."
Penjelasan:
Shalawat ini disebutkan oleh Al-Zubaydi di dalam kitabnya,
Al-Shilât wa Al-'Awâ'id.
Sebagai orang saleh mengatakan bahwa, shalawat ini sangat manjur untuk melenyapkan kesusahan.
Artinya:
"Kepadamulah,
ya Raslullah, mengalir shalawat Allah, salam-Nya, tahiyat-Nya, dan
berkah-Nya; dalam tiap-tiap saat yang memadai dengan kedudukanmu yang
besar dan derajatmu yang tinggi; berkumpul bagimu segala keutamaan semua
jenis shalatawat dan salam."
Penjelasan:
Shalawat di atas termasuk yang menghimpun seluruh shalawat.
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang cahayanya
bagi makhluk telah mendahului, dan kemunculannya merupakan rahmat bagi
alam; sebanyak jumlah makhluk-Mu yang lalu maupun yang akan datang serta
yang berbahagia di antara mereka maupun yang celaka-dengan shalawat
yang menghabiskan segala hitungan dan meliputi segala batasan; dengan
shalawat yang tidak akan habis, berakhir; dan selesai, serta dengan
shalawat yang terus-menerus dengan ke-abadian-Mu, juga kepada
keluarganya. Limpahkanlah pula kesejahteraan yang banyak seperti itu."
Penjelasan:
Pensyarah kitab Dalâ'il mengatakan bahwa, Sayyid 'Abdul Qadir Al-Jaylânî menutup
hizb-nya
dengan shalawat ini. Dinukil pula dari ucapan Al-Sakhâwî, bahwa
shalawat ini mempunyai keistimewaan; satu shalawat ini berbanding
sepuluh ribu shalawat lainnya.
Sementara Imâm Muhyiddîn Al-Yamani,
yang bergelar "Junayd dari negeri Yaman", mengatakan; "Barangsiapa yang
mengucapkan shalawat ini sepuluh kali, pagi dan sore, ia berhak mendapat
keridhaan Allah Yang Maha Besar; aman dari kemurkaan-Nya; mendapat
curahan rahmat yang berlimpah; terpelihara dengan pemeliharaan nabi dari
segala marabahaya, dan mendapatkan kemudahan dalam segala urusan."
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat-Mu yang paling utama selalu, berkah-Mu
yang paling berkembang se-lamanya, dan tahiyat-Mu yang paling baik
keutamaan dan jumlahnya; kepada semuha-mulia makhluk manusia, kum-pulan
hakikat iman, dan batas kebaikan yang tampa; pemimpin balatentara kaum
Muslim, penghulu barisan para nabi yang dimuliakan, dan seutama-utarna
makhluk dari semuanya; pembawa panji kemuliaan dan ketinggian pemilik
kendali kemuliaan, dan yang menyaksikan rahasia azali; sumber ilmu
kesantunan, dan hikmah; penampilan rahasia kemurahan secara sebagian dan
keseluruhan; manusia 'aynil-wujûd' ruh jasad dua alam, dan mata
kehidupan dua tempat; yang memastikan dengan tingkat ubudiah yang
tertinggi dan yang berakhlak dengan akhlak kedudukan pilihan; sahabat
yang terbesar dan kekasih yang dimuliakan, yaitu Sayyidina Muhammad bin
'Abdillah bin 'Abdil Mutthalib; juga atas seluruh nabi dan rasul, serta
atas keluarga dan sahabat mereka semuanya sebanyak orang yang ingat
menyebut nama-Mu dan orang yang lalai melupakan-Mu."
Penjelasan:
Sayyid Ahmad Al-Shâwî, di dalam kitab
Syarh Wird Al-Dardir mengatakan bahwa, shalawat ini dinukil oleh Hujjatul Islam Al-Ghazali dari
Quthb Al-Idrûs, dan di-namakan
Syams Al-Kanzil A'dhâm. Sebagian ulama lain mengatakan bahwa, shalawat ini dinukil dari
Quthb Al-Rabbânî Sayyid 'Abdul Qadir Al-Jaylânî.
Barangsiapa
yang membaca shalawat ini sesudah shalat isya, sebelumnya membaca Surah
Al-Ikhlas dan Al-Mu'awwidzatayn sebanyak 33 kali, maka ia akan bermimpi
bertemu dengan Rasulullah Saw.
Artinya:
"Aku
memohon kepada-Mu, ya Allah, agar Engkau melimpahkan shalawat dan salam
kepada penghulu para rasul dan pemimpin orang-orang takwa; yang telah
Engkau ciptakan dengan kebesaran-Mu dan Engkau hiasi dengan keelokan-Mu;
yang Engkau mahkotai dengan kesempurnaan-Mu dan Engkau jadikan orang
yang berhak memandang Dzat-Mu; yang Engkau jadikan ia sebagai tempat
bagi asma dan sifat-Mu; yang Engkau gandengkan namanya dengan nama-Mu
serta ketaatan kepadanya dengan ketaatan kepada-Mu, yakni Muhammad bin
Abdillah, serta para keluarga dan sahabatnya yang menyeru kepada Allah.
Ya
Allah, limpahkalah shalawat kepada Sayyidina Muhammad-wakil hadrat
Dzat-Mu; yang memastikan dengan asma dan sifat-Mu; yang mengumpulkan
antara yang ada dan tiada; pemisah antara yang baru dan yang lama;
pemimpin orang-orang yang terbuka dengannya segala yang terkunci,
menjadi pulih setiap yang pecah, dan meniadi merdeka kembali setiap yang
dikalahkan."
Penjelasan:
Shalawat ini berasal dari Sayyidi Muhyiddin bin Al-'Arâbi, yang disebutkannya di dalam
hizb-nya, Al-Tawhîd, Telah pula dinukil oleh Syaikh Al-Nabhani, dan kami menukilnya dari beliau.
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah seutama-utama sha-lawat, setinggi-tinggi berkah,
dan sebaik-baik tahiyat didalan setiap waktu; kepada semulia-mulia
makhluk, Say-yidina dan Maulana Muhammad; sesempurna-sempurna penduduk
bumi dan langit. Limpahkanlah pula kesejahteraan kepadanya, duhai Tuhan
kami, sebaik-baik tahiyat, di dalam setiap kehadiran dan pandangan."
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Abû Al-Hasan Al-Syadzili Beliau membuka
hizb-nya, Al-Luthf dengan sha-lawat ini.
Artinya:
"Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada Zat Mu-hammad yang halus dan
tunggal; matahari langit rahasia tempat pemunculan cahaya; pusat
peredaran kebesaran; dan kutub falak keindahan.
Ya Allah dengan
rahasianya di sisi-Mu dan dengan perjalanannya kepada-Mu amankanlah rasa
takutku; ku-rangilah kesalahanku; lenyapkanlah kesedihan dan
ke-tamakanku; dan jadilah penolongku. Bawalah aku kepada-Mu, karunialah
aku fana terhadapku, dan janganlah Engkau jadikan diriku mendapat cobaan
dari nafsuku. Singkapkanlah bagiku semua rahasia yang tersembunyi,
duhai Tuhan Yang Maha hidup dan Maha mandiri." Penjelasan:
Shalawat ini berasal dari Sayyid Ibrâhîm Al-Dasûqî, yang dipakai sebagai pembuka
hizb oleh Al-Dardir: Hal ini menunjukkan keutamaan shalawat ini yang sangat besar.
Artinya:
"Ya
Allah, bagi-Mu-lah segala pujian sebanyak jumlah orang yang memuji-Mu;
bagi-Mu-lah pujian sebanyak orang yang tidak memuji-Mu; dan bagi-Mu-lah
pujian sebagaimana Engkau suka untuk dipuuji.
Ya Allah, limpahkanlah
shalawat kepada Muhammad se-banyak jumlah orang yang bershalawat
kepadanya, lim-pahkanlah shalawat kepada Muhammad sebanyak jumlah orang
yang tidak bershalawat kepadanya, dan lim-pahkanlah shalawat kepadanya
sebagaimana angkau suka supaya diucapkan shalawat atasnya."
Penjelasan:
As-Sakhâwî bertutur sebagai berikut:
Kami
menuturkan riwayat dari Al-Thabrânî di dalam kitab Al-Du'â', bahwa
beliau bermimpi melihat Nabi Saw. dalam sifatnya yang telah sampai
beritanya kepada kita. Lalu beliau berkata,
Assalâmu 'alayka Ayyuh al-Nabiyya Warahamatullâhi wa Barakâtuh. Ya Rasulullah, Allah telah mengilhami aku beberapa kalimat!"
Rasulullah bertanya, "Apakah itu?"
Allâhumma laka al-Hamdu ...(hingga akhir shalawat tersebut di atas)."
Lalu Rasulullah Saw. Tersenyum hingga tampak gigi serinya memancarkan cahaya yang cemerlang.
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjunan kami, Muhammad.
Telah semai rasanya upayaku, tolonglah aku ya Rasulullah."
Penjelasan:
Ibn
'Âbidîn menukil shalawat ini dari seorang hamba yang salih, Ahmad
Al-Halabi, yang berdiam di Damaskus. Dia bertutur bahwa, ada sebagian
menteri Damaskus me-nangkapnya, sehingga pada malam itu, ia merasa
sangat susah sekali. Lalu ia bermimpi melihat Rallulullah Saw. Baginda
Nabi menenteramkan hatinya dan mengajarkan kepadanya sighat shalawat
ini. Baginda Nabi mengatakan bahwa barangsiapa yang membacanya maka
Allah akan menghilangkan kesulitannya. Ketika ia terbangun, lalu
dibacanya shalawat itu, dan akhirnya, berkat Rasulullah Saw.
kesulitannya itu lenyap.
Kemudian Ibn 'Âbidîn mengatakan bahwa,
beliau telah mencoba membaca shalawat itu berkali-kali, dan ternyata
memang sangat cepat sekali untuk menghilangkan kesulitan.
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Maulana Muhammad dan
keluarganya, sebanyak jumlah, hitungan semuanya; dari mana habisnya
dalam ilmu-Mu; dari mana tidak ada hitungan dalam liputan-Mu; dan dengan
apa-apa yang Engkau ketahui bagi diri-Mu tanpa akhir. Sesunghnya Engkau
Mahakuasa atas segala sesuatu."
Penjelasan:
Shalawat
ini bersumber dari seorang arif yang besar dan wali yang terkenal;
lautan ilmu syariat, tarekat dan hakikat, yakni Sayyid Ahmad bin Idris;
pemuka tarekat Idrisiyah vang merupakan anak cabang dari tarekat
Syadziliyah.
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad dan keluarganya,
dengan shalawat penduduk langit dan bumi kepadanya. Alirkanlah, duhai
Maulaku, kelembutan-Mu yang tersembunyi dalam urusanku. Tampakkanlah
rahasia keindahan buatan-Mu dalam perkara-perkara yang aku cita-citakan
dari-Mu, duhai Tuhan semesta alam."
Penjelasan:
Shalawat
ini oleh sebagian ulama dinisbahkan kepada Sayyid 'Abdullâh Al-'Alamî.
Di antara khasiatnya yang terkenal adalah bahwa, "Barangsiapa yang
membacanya sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan melenyapkan
kesusahannya."
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat kepada Mu-hammad dan kepada keluarga
Muhammad, dengan shalawat yang menjadikan ridha bagi-Mu dan penunaian
bagi haknya; berikanlah kepadanya wasilah dan kedudukan yang Engkau
telah janjikan."
Penjelasan:
Diriwayatkan oleh Sya'rânî
bahwa, Nabi Saw. pernah menerangkan tentang shalawat ini dalam sabdanya,
"Barangsiapa yang membacanya, ia berhak mendapatkan
Artinya:
"Ya
Allah, ya Tuhan Muhammad dan keluarga Muhammad limpahkanlah shalawat
atas Muhammad dan keluarga Muhammad serta berikanlah kepada Muhammad
derajat dan wasilah di dalam surga. Duhai Tuhan Mu-hammad dan keluarga
Muhammad berilah ganjaran kepada Muhammad. Semoga Allah melimpahkan
shalawat kepadanya sesuai dengan apa yang sepantasnya bagianya."
Penjelasan:
Di
dalam kitab Syarah Dalâ'il disebutkan bahwa Nabi Saw. telah bersabda,
"Barangsiapa di antara umatku yang membaca shalawat ini, baik di waktu
pagi maupun di waktu petang, berarti ia telah membuat malaikat pencatat
amal menjadi kepayahan selama seribu hari, juga diampuni dosa-dosanya
dan dosa-dosa kedua orang tuanya.
Di dalam kitab Syarah al-Fâsi
dijelaskan bahwa, shalawat ini diangkat dari hadis Jabir bin 'Abdillâh
r.a., dan disebutkan faedah yang banyak baginya.
Sementara Al-Hâfizh
Al-Sakhâwi berkomentar, "Seandainya ada orang bersumpah hendak
mengucapkan shalawat yang paling utama, lalu ia membaca shalawat ini.
niscaya ia telah memenuhi sumpahnya itu."
Artinya:
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat kepada Mu-hammad di kalangan orang-orang
dahulu, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad di kalangan orang-orang
ke-mudian, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad di-kalangan para nabi,
limpahkanlah shalawat kepada Mu-hammad dikalangan para rasul, dan
limpahkanlah shalawat kepada Muhammad di kalangan arwah sampai Hari
Kiamat."
Penjelasan:
Tentang shalawat ini, barangsiapa
yang membacanya sebanyak tiga kali di waktu sore dan tiga kali di waktu
pagi, niscaya akan sirnalah dosa-dosanya, terhapuslah segala
kesalahannya, tetaplah kesenangannya, dikabulkan doanya, dikabulkan
cita-citanya, dan dia ditolong menghadapi musuh-musuhnya.