Anak-anak Rosulullah saw. yang hidup hingga dewasa dan berkeluarga semuanya putri, ialah Zainab, Ruqoyyah, Ummi
Kultsum, dan Fatimah Az-Zahro. Di antara empat putri beliau yang paling terkenal di dunia Islam ialah Fatimah
Az-Zahro.
Berikut sekelumit keterangan tentang keempat putri Rosulullah saw. tersebut.
Berikut sekelumit keterangan tentang keempat putri Rosulullah saw. tersebut.
- Zainab bin binti Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib. Dia lahir sepuluh tahun sebelum masa kenabian. Dia menikah dengan anak bibinya yang bernama Abu As bin Robi, yang masih berstatus kafir. Zainab dikarunia dua orang anak, yaitu Ali yang meninggal sewaktu masih belia, dan Ammah kelak menikah dengan Kholifah Ali bin Abu Tholib ra, setelah Fatimah Az-Zahro ra wafat. Suarni Zainab, Abu As bin Robi pernah tertangkap tentara kaum muslimin pada perang Badar. Begitu pun pada saat penaklukan Kota Mekkah. Karena ia tetap kafir, maka Muhammad Rosulullah saw. memisahkan mereka dan berkata kepada Zainab, "Setiap anak pasti menghormati orang-tuanya Dan suamimu tidak berhak atas dirimu selama ia masih dalam keadaan syirik."
- Ruqoyyah binti Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib. Dia lahir tiga tahun setelah kelahiran Zainab. Ruqoyyah menikah dengan Attabah bin Abi Lahab. Setelah turun ayat "Tabbat yada abi lahabiu iva tab (Binasalah kedua tangm Abu Lahab dan benar-benar binasa dia)". (QS. lll/Al-Lahab 1), marahlah Abu Lahab dan menyuruh putranya menceraikan Ruqoiyyah.
-
Ruqoyyah menikah
lagi dengan Utsman bin Affan ra. dan dikaruniai seorang anak bernama Abdullah yang meninggal dunia pada
tahun ke-6 H. Ruqoyyah sendiri wafat pada tahuni ke-2 H karena penyakit
campak, saat Nabi Muhammad Rosulullah saw.
masih dalam Perang Badar.
- Ummu Kultsum bin binti Muhammad bin Abdullah bin AbdulI Mutholib. Dia lahir enam tahun sebelum masa kenabian Ummu Kultsum turut hijrah ke Madinah, kemudian menikahi dengan Utsman bin Affan ra., tepatnya tiga tahun setelah Utsman menduda.
- Fatimah Az-Zahro binti Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib. Dia lahir lima tahun sebelum masa kenabian.
Dalam banyak hal, Fatimah menyerupai Nabi Muhammad Rosulullah saw. Aisyah ra. menuturkan, ’Aku tidak melihat seorang pun yang menyamai Fatimah dalam hal kemiripannya dengan nabi. Ketenangan dan keistiqomahannya dalam duduk dan berdiri seperti ketenangan dan keistiqomahan nabi. Saat dia datang berkunjung, Nabi saw. berdiri menyambutnya dan berkata, ’selamat datang wahai putriku’. Lalu memintanya duduk di sisi beliau. Begitu pula saat Nabi mengunjungi Fatimah, dia pun bangkit menyambut nabi dan memberikan tempat duduk kepada nabi." (HR. Tirmidzi)
Dalam Musnadnya, Imam Ahmad meriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "bahwa wanita paling mulia di surga nanti adalah Khodijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Asyiah binti Muzakhim (istri Fir’aun) dan Maryam binti Imron."
Satu tahun setelah hijrah, Rosulullah saw. menikahkan Fatimah dengan Ali. Sesungguhnya banyak tokoh masyarakat, saudagar kaya, dan pahlawan perang yang ingin menyuntingnya, namun semua itu ditolak oleh Rosulullah saw secara halus. Beliau lebih memilih Ali sebagai suami Fatimah, selain karena Ali sangat terpelajar dan bijak, juga karena ia orang yang pertama memeluk Islam. Pernikahan mereka dikaruniai empat anak, dua putra (Hasan dan Husein), serta dua putri (Ummi Kultsum dan Zainab). Kedua putra mereka yang pertama, terbunuh di Karbala dan dikemudian hari terkenal sebagai tokoh Syiah.