Terjadi pada tahun kedelapan Hijrah. Peperangan ini meletus di pegunungan Hunain. Dalam perang ini Nabi Muhammad Rosulullah saw. berhasil mengumpulkan 12.000 prajurit, Sedemikian banyaknya jumlah prajurit Pasukan Muslim, sehingga sebagian kecil menyombongkan diri bahwa kemenangan akan mereka dapatkan. Karena kesombongan inilah mereka lengah. Ketika Pasukan Muslim baru menyeberangi Wadi Hunain, Pasukan Kafir melakukan penyerangan secepat kilat. Berguguranlah barisan prajurit-prajurit yang menyombongkan diri.
Melihat kenyataan tersebut, Rosulullah saw segera memperingatkan yang lain agar bertobat dan minta ampun, Selain itu beliau juga menyerukan agar niat mereka yang berperang untuk mendapatkan harta rampasan, mengubahnya dengan niat menegakkan agama. Berkat pertolongan Allah SWT yang menurunkan balatentara yang terdiri dari para malaikat, keadaan menjadi terbalik. Pasukan Muslim dapat dengan leluasa menguasai medan. Pasukan Kafir akhirnya lari tunggang- langgang. Dan kemenangan dapat diperoleh dengan gampang.
Al-Qur’an menerangkan peristiwa Perang Hunain sebagai berikut, "Sungguh Allah telah menolong kamu di medan pertempuran yang banyak, dan pada Hari Hunain, ketika itu Kamu sombong karena banyaknya jumlahmu, maka (jumlah yang banyak itu) tidaklah dapat menolongmu sedikit pun. Dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu (terpaksa) mundur ke belakang. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rosul-Nya dan kepada orang-orang mukmin serta Allah menurunkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah mengazab orang-orang kafir. Demikianlah balasan kepada orang-orang kafir." (QS. 9/At Taubah:: 25-26)
Pada perang inilah Pasukan Muslim mendapatkan banyak harta rampasan yang kesemuanya itu dimanfaatkan oleh Rosulullah saw. untuk syiar Islam.