Seluk Beluk Piala Dunia
Seluk Beluk Piala Dunia
Tahukah sahabat, perhelatan akbar empat tahun sekali World Cup berasal dari Perancis, tepatnya hasil gagasan dari Jules Rimet dan rekannya Henri Delaunay, presiden dan sekretaris federasi sepakbola Prancis, FFFA (1919 � 1949). Merekalah pionir kompetisi sepakbola tingkat dunia.
World Cup diselenggarakan oleh F�d�ration Internationale de Football Association (FIFA), pengatur cabang olahraga ini. Turnamen babak final Piala Dunia adalah ajang olahraga yang paling banyak ditonton di dunia, melebihi bahkan Olimpiade.
FIFA terbentuk pada 21 Mei 1904, atas prakarsa delegasi Belgia, Spanyol, Swedia, Prancis, Denmark, Swis, dan Belanda. Tokoh yang terpilih sebagai presiden pertama FIFA adalah orang Prancis, Robert Querin. Ia hanya setahun menjabat, diganti oleh Daniel Hurley Woodfall dari Inggris. Kepemimpinan berlanjut sampai ia meninggal, 1918, dan pada 1920 diganti orang Prancis lagi, Presiden FFFA Jules Rimet. Henri Delaunay, sekretarisnya, menjadi sekretaris jenderal.
Ide itu tercetus pada 1904 di Paris saat Kongres I FIFA. Kemudian tahun 1928, Jules Rimet dan rekannya Henri Delaunay, peserta kongres di Amsterdam bersama FIFA memutuskan untuk melaksanakan ide tersebut. Lalu FIFA secara resmi mempersiapkan sebuah kejuaraan bernama World Cup yang akan berlangsung setiap empat tahun.
Pada kongres FIFA 17-18 Mei 1929 di Barcelona, Spanyol, Uruguay mendapatkan dukungan dari 23 peserta kongres untuk jadi tuan rumah Piala Dunia pertama menyingkirkan ambisi Hungaria, Italia, Belanda, Spanyol, dan Swedia. Piala kejuaraan ini dikenal dengan Piala Jules Rimet.
Piala Jules Rimet dibuat oleh perupa Perancis, Abel La Fleur, berbentuk oktagonal berlambangkan bumi dipegang oleh Dewa Kemenangan yang bernama Nike (dewa Yunani purba). Piala ini dibuat dari emas, mempunyai berat 3.8 kg dan tinggi 35 cm.
Uruguay menjadi penyelenggara pertama Piala Dunia yang berlangsung dari 13-30 Juli 1930. 13 negara turut serta - enam dari Amerika Selatan, lima dari Eropa dan dua dari Amerika Utara. Uruguay mengalahkan Argentina 4-2 di depan 93.000 penonton di Montevideo untuk menjadi negara pertama yang merebut piala tersebut.
Selama Perang Dunia II kejuaraan ini terhenti selama selama 12 tahun, dimulai kembali tahun 1950 di Brasil.
Piala Jules Rimet pernah dicuri sewaktu dipamerkan di Stampex Exhibition di Westminster Central Hall, London saat menjelangnya Piala Dunia 1966 di Inggris, namun ia ditemukan 7 hari kemudian oleh seekor anjing bernama Pickles. Pada 1970 di Meksiko, FIFA telah memutuskan Brasil menyimpan Piala Jules Rimet karena menjadi negara pertama yang juara sebanyak 3 kali, 1958, 1962 dan 1970.
Badan induk FIFA kemudian membuat Piala Dunia baru dengan menggunakan emas 18 karat, 36 cm tinggi dan mempunyai berat 4.97 kg dan dirancang oleh perupa terkenal Italia, Silvio Gazzaniaga dan digunakan sehingga sekarang. FIFA menetapkan hanya pemimpin negara dan pemenang Piala Dunia saja yang boleh menyentuh piala tersebut. Replika piala yang dilapis emas akan diberikan untuk dsimpan oleh pemenang.
***
Tahun 1958, Swedia
Dalam ajang Piala Dunia ke-6 ini telah lahir seorang legenda sepak bola Brasil, Pele. Bagaikan seekor rusa pemuda berusia 17 tahun tersebut menari melewati barikade lawan dan mempertunjukkan keajaiban nyata dalam mengolah bola. Begitupun dengan 'pesulap-pesulap' lainnya, dengan nama-nama mereka yang memang sudah terdengar magis, merayakan sepak bola sebagai sebuah pesta bukan sebagai sebuah pertempuran dengan segala kekerasannya. Bola bergulir begitu cepat dari kaki ke kaki hingga membuat pusing bagi yang melihatnya. Dengan gaya bermain yang nan indah, tim Brasil membawa jiwa dan semangat dalam turnamen akbar yang diadakan pada tanggal 8 � 29 Juni.
Hanya pada pertandingan melawan Inggris tim ini bermain tanpa gol, akan tetapi kemudian mesin tim ini pun mulai bergerak. Maka kemudian Didi, Vava, Zito, Zagallo atau Garincha tidak dapat terbendung lagi. Penyerang-penyerang hebat dengan seragam kuning hijau ini mengakhiri era pemain yang hanya berfungsi sebagai pemain luar atau gelandang menyerang. Semua pemain depan mempunyai tugas sama � menyerang. Tim Brasil tanpa hambatan memainkan pola 4-2-4 dan berhasil membawa bintang Edson Arantes do Nascimente menjadi bersinar.
Pada partai perempat final melawan Wales (1:0) Pele berhasil membukukan gol pertamanya di Piala Dunia. Di usia 17 tahun 239 hari, ia berhasil mengungguli pemain Meksiko Manuel Rosas sebagai pencetak gol termuda Piala Dunia. Rosas berhasil membuat gol pertamanya pada saat berusia 18 tahun 93 hari pada tahun 1930. Sementara Michael Owen dari Inggris pada tahun 1998 dengan usia 18 tahun 190 hari.
Di semi final para pemain hebat Perancis pun dipaksa menyerah. Meski memiliki Just Fontane sebagai pencetak gol terbanyak, namun tidak bisa membawa Perancis menjadi juara, tim 'Equipe Tricolore' Perancis juga harus tenggelam, seperti halnya tuan rumah Swedia di partai final. Keduanya dibantai Brasil dengan skor telak 5:2. Vava dan Pele masing-masing mencetak dua gol dan Zagallo satu gol, adalah para pencetak gol pada partai final tersebut dan hingga kini tercatat dalam sejarah sebagai tim yang menang telak dalam partai grand �final Piala Dunia.
Tahun 1962, Chili
World Cup yang berlangsung di Chili dari tanggal 30 Mei sampai 17 Juni 1962 ini dapat dianggap sebagai titik balik perkembangan persepakbolaan dunia. Dimana kemenangan kontroversial terjadi pada pertandingan grup antara Chili melawan Italia (2:0), yang dinilai sebagai partai Piala Dunia yang paling brutal yang pernah terjadi dalam sejarah, karena sang protagonis sebagai tuan rumah pada saat itu tidak hanya menggunakan kaki tapi juga tinjunya
Pada perhelatan akbar tahun 1962 tim Spanyol harus pulang setelah babak awal. Memang pemain asal Hungaria, Ferenc Puskas, pada saat itu bermain untuk tim Spanyol, tetapi Puskas sendiri tidak cukup untuk menyelamatkan Spanyol. Sementara pemain Alfredo di Stefano tetap dibangkucadangkan oleh Herrera dan dengan demikian membuat 'si busur pirang' dari klub Real Madrid itu hanya jadi penonton.
Sementara itu, Penemu sistem sepak bola bertahan adalah seorang kelahiran Argentina bernama Stellenio Herrera yang menerima tanpa emosi julukan yang diberikan kepadanya sebagai 'pengubur sepak bola'. �Saya dibayar untuk memenangkan pertandingan bukan untuk bermain indah,� ungkap mantan pelatih tim nasional Spanyol yang kemudian kabarnya masih sukses bersama Inter Milan. Akan tetapi dengan sistem bermainnya yang destruktif ini, ia gagal pada Piala Dunia. Tim Spanyol harus pulang setelah babak awal.
Perjalanan tim Chili dengan permainan kerasnya sempat membuat heboh dunia sepak bola. Sebagai tuan rumah Chili secara mengejutkan berhasil mengalahkan Argentina. Chili, meskipun telah terjadi bencana gempa bumi dua tahun sebelum World Cup tersebut, masih dapat menyelenggarakan putaran final Piala Dunia.
Pertandingan babak penyisihan grup antara Chili dan Italiaa benar-benar menyerupai sebuah medan pertempuran. Seperti layaknya seorang petinju, Leonel Sanchez meninju dan menghancurkan tulang hidung pemain Italia Humberto Maschino tanpa mendapatkan hukuman. Skandal terbesar adalah penampilan wasit asal Inggris Kenneth Astor; ia mengeluarkan dua pemain Italia Giorgio Ferrini dan Mario Davil dan membiarkan para pemain Chili yang memaki dan meludahi pemain lawan.
Tahun 1966
Tim Inggris berhasil menjadi juara dengan skor 4:2 setelah masa perpanjangan waktu dalam partai final melawan Jerman. Kemenangan tersebut berkat sebuah gol kontroversial. �Gol Wembley� tersebut hingga kini masih membuat panas hati fans Jerman. Pada Piala Dunia ke-8 tersebut disarangkan 89 gol. Akan tetapi setelah 40 tahun kemudian, gol yang terjadi pada saat skor 3:2 pada menit ke 101 tersebut masih tetap menjadi bahan perdebatan.
Pada saat perpanjangan waktu, Geoff Hurst menembak bola dengan keras mengenai bawah mistar gawang. Dari sana bola terpental. Ya, akan tetapi kemana terpentalnya bola tersebut, ke depan atau ke belakang garis gawang? Tim tuan rumah bersorak gembira, tim Jerman mengangkat tangan menandakan bola belum lewat garis.
Hanya satu orang yang tahu pasti. �Bola itu sudah masuk,� ungkap mantan presiden Jerman Heinrich L�bke dengan yakin, seyakin hakim garis Tofik Bachramow dari negara bekas pecahan Yugoslavia. Wasit Dienst bertanya kepadanya dan kemudian menunjuk titik tengah. Skor 3:2 untuk kemenangan Inggris. Saat itu sejatinya hasil pertandingan sudah jelas, gol keempat yang dicetak Hurst sehingga kedudukan menjadi 4:2 hanyalah penuntasan saja.
Belakangan kabarnya Bachramow mengakui, "Saya melihat pemain Inggris Hunt mengangkat tangannya setelah tembakan geledek Hurst. Dan saya juga melihat kesan sedih di wajah penjaga gawang Jerman, jadi saya pikir pasti sudah terjadi gol.�
Berkat Wolfgang Weber yang menyamakan kedudukan pada detik-detik akhir, tim Jerman berhasil memaksa dilakukan perpanjangan waktu, setelah Hurst menyamakan keunggulan Jerman sebelumnya berkat gol Helmut Haller, dan Martin Peters mencetak gol berikutnya untuk Inggris menjadi 2:1. Tapi akhirnya kekuatan dan keberuntungan tidak bernaung di tim Jerman asuhan Helmut Sch�n ini. Kelihatannya keberuntungan itu seolah-olah sudah dikapling para pemain besar Inggris, Bobby Charlton, Bobby Moore dan penjaga gawang Gordon Banks yang dijuluki �si Bank Inggris�. Itulah sebagian catatan sejarah World Cup.
Tahun 1958, Swedia
Dalam ajang Piala Dunia ke-6 ini telah lahir seorang legenda sepak bola Brasil, Pele. Bagaikan seekor rusa pemuda berusia 17 tahun tersebut menari melewati barikade lawan dan mempertunjukkan keajaiban nyata dalam mengolah bola. Begitupun dengan 'pesulap-pesulap' lainnya, dengan nama-nama mereka yang memang sudah terdengar magis, merayakan sepak bola sebagai sebuah pesta bukan sebagai sebuah pertempuran dengan segala kekerasannya. Bola bergulir begitu cepat dari kaki ke kaki hingga membuat pusing bagi yang melihatnya. Dengan gaya bermain yang nan indah, tim Brasil membawa jiwa dan semangat dalam turnamen akbar yang diadakan pada tanggal 8 � 29 Juni.
Hanya pada pertandingan melawan Inggris tim ini bermain tanpa gol, akan tetapi kemudian mesin tim ini pun mulai bergerak. Maka kemudian Didi, Vava, Zito, Zagallo atau Garincha tidak dapat terbendung lagi. Penyerang-penyerang hebat dengan seragam kuning hijau ini mengakhiri era pemain yang hanya berfungsi sebagai pemain luar atau gelandang menyerang. Semua pemain depan mempunyai tugas sama � menyerang. Tim Brasil tanpa hambatan memainkan pola 4-2-4 dan berhasil membawa bintang Edson Arantes do Nascimente menjadi bersinar.
Pada partai perempat final melawan Wales (1:0) Pele berhasil membukukan gol pertamanya di Piala Dunia. Di usia 17 tahun 239 hari, ia berhasil mengungguli pemain Meksiko Manuel Rosas sebagai pencetak gol termuda Piala Dunia. Rosas berhasil membuat gol pertamanya pada saat berusia 18 tahun 93 hari pada tahun 1930. Sementara Michael Owen dari Inggris pada tahun 1998 dengan usia 18 tahun 190 hari.
Di semi final para pemain hebat Perancis pun dipaksa menyerah. Meski memiliki Just Fontane sebagai pencetak gol terbanyak, namun tidak bisa membawa Perancis menjadi juara, tim 'Equipe Tricolore' Perancis juga harus tenggelam, seperti halnya tuan rumah Swedia di partai final. Keduanya dibantai Brasil dengan skor telak 5:2. Vava dan Pele masing-masing mencetak dua gol dan Zagallo satu gol, adalah para pencetak gol pada partai final tersebut dan hingga kini tercatat dalam sejarah sebagai tim yang menang telak dalam partai grand �final Piala Dunia.
Tahun 1962, Chili
World Cup yang berlangsung di Chili dari tanggal 30 Mei sampai 17 Juni 1962 ini dapat dianggap sebagai titik balik perkembangan persepakbolaan dunia. Dimana kemenangan kontroversial terjadi pada pertandingan grup antara Chili melawan Italia (2:0), yang dinilai sebagai partai Piala Dunia yang paling brutal yang pernah terjadi dalam sejarah, karena sang protagonis sebagai tuan rumah pada saat itu tidak hanya menggunakan kaki tapi juga tinjunya
Pada perhelatan akbar tahun 1962 tim Spanyol harus pulang setelah babak awal. Memang pemain asal Hungaria, Ferenc Puskas, pada saat itu bermain untuk tim Spanyol, tetapi Puskas sendiri tidak cukup untuk menyelamatkan Spanyol. Sementara pemain Alfredo di Stefano tetap dibangkucadangkan oleh Herrera dan dengan demikian membuat 'si busur pirang' dari klub Real Madrid itu hanya jadi penonton.
Sementara itu, Penemu sistem sepak bola bertahan adalah seorang kelahiran Argentina bernama Stellenio Herrera yang menerima tanpa emosi julukan yang diberikan kepadanya sebagai 'pengubur sepak bola'. �Saya dibayar untuk memenangkan pertandingan bukan untuk bermain indah,� ungkap mantan pelatih tim nasional Spanyol yang kemudian kabarnya masih sukses bersama Inter Milan. Akan tetapi dengan sistem bermainnya yang destruktif ini, ia gagal pada Piala Dunia. Tim Spanyol harus pulang setelah babak awal.
Perjalanan tim Chili dengan permainan kerasnya sempat membuat heboh dunia sepak bola. Sebagai tuan rumah Chili secara mengejutkan berhasil mengalahkan Argentina. Chili, meskipun telah terjadi bencana gempa bumi dua tahun sebelum World Cup tersebut, masih dapat menyelenggarakan putaran final Piala Dunia.
Pertandingan babak penyisihan grup antara Chili dan Italiaa benar-benar menyerupai sebuah medan pertempuran. Seperti layaknya seorang petinju, Leonel Sanchez meninju dan menghancurkan tulang hidung pemain Italia Humberto Maschino tanpa mendapatkan hukuman. Skandal terbesar adalah penampilan wasit asal Inggris Kenneth Astor; ia mengeluarkan dua pemain Italia Giorgio Ferrini dan Mario Davil dan membiarkan para pemain Chili yang memaki dan meludahi pemain lawan.
Tahun 1966
Tim Inggris berhasil menjadi juara dengan skor 4:2 setelah masa perpanjangan waktu dalam partai final melawan Jerman. Kemenangan tersebut berkat sebuah gol kontroversial. �Gol Wembley� tersebut hingga kini masih membuat panas hati fans Jerman. Pada Piala Dunia ke-8 tersebut disarangkan 89 gol. Akan tetapi setelah 40 tahun kemudian, gol yang terjadi pada saat skor 3:2 pada menit ke 101 tersebut masih tetap menjadi bahan perdebatan.
Pada saat perpanjangan waktu, Geoff Hurst menembak bola dengan keras mengenai bawah mistar gawang. Dari sana bola terpental. Ya, akan tetapi kemana terpentalnya bola tersebut, ke depan atau ke belakang garis gawang? Tim tuan rumah bersorak gembira, tim Jerman mengangkat tangan menandakan bola belum lewat garis.
Hanya satu orang yang tahu pasti. �Bola itu sudah masuk,� ungkap mantan presiden Jerman Heinrich L�bke dengan yakin, seyakin hakim garis Tofik Bachramow dari negara bekas pecahan Yugoslavia. Wasit Dienst bertanya kepadanya dan kemudian menunjuk titik tengah. Skor 3:2 untuk kemenangan Inggris. Saat itu sejatinya hasil pertandingan sudah jelas, gol keempat yang dicetak Hurst sehingga kedudukan menjadi 4:2 hanyalah penuntasan saja.
Belakangan kabarnya Bachramow mengakui, "Saya melihat pemain Inggris Hunt mengangkat tangannya setelah tembakan geledek Hurst. Dan saya juga melihat kesan sedih di wajah penjaga gawang Jerman, jadi saya pikir pasti sudah terjadi gol.�
Berkat Wolfgang Weber yang menyamakan kedudukan pada detik-detik akhir, tim Jerman berhasil memaksa dilakukan perpanjangan waktu, setelah Hurst menyamakan keunggulan Jerman sebelumnya berkat gol Helmut Haller, dan Martin Peters mencetak gol berikutnya untuk Inggris menjadi 2:1. Tapi akhirnya kekuatan dan keberuntungan tidak bernaung di tim Jerman asuhan Helmut Sch�n ini. Kelihatannya keberuntungan itu seolah-olah sudah dikapling para pemain besar Inggris, Bobby Charlton, Bobby Moore dan penjaga gawang Gordon Banks yang dijuluki �si Bank Inggris�. Itulah sebagian catatan sejarah World Cup.