Hari-hari Besar Islam
SEBAGAI umat Islam, sudah sewajarnya jika kita wajib
mengetahui asal-usul hari-hari besar Islam, serta menghormatinya. Sebab
kalau bukan kita sendiri yang menghargai, siapa lagi?
SEBAGAI umat Islam,
sudah
sewajarnya jika kita wajib mengetahui asal-usul hari-hari besar Islam,
serta
menghormatinya. Sebab kalau bukan kita sendiri yang menghargai, siapa lagi?
A. 1 MUHARROM, adalah hari pertama tahun baru hijriyah. Sayang sekali pada setiap malam tahun baru Hijriyah, hanya segelintir umat Islam yang merayakannya. Sementara itu, dalam setiap malam tahun baru masehi kita turut serta menye- marakkannya. Sungguh memprihatinkan. Alangkah baiknya setelah mengetahui hal ini, kita juga tergugah mengadakan peringatan tahun baru Hijriyah untuk mensyiarkan agama Islam
B. 10 MUHARROM, disebut juga hari Asyuro. Keistimewaan 10 Muharrom diterangkan dalam hadits riwayat Abu Huroiroh, bahwa Allah SWT. telah mewajibkan Bani Israil berpuasa sehari dalam satu tahun, yakni pada hari Asyuro. Aisyah menuturkan, "Hari Asyuro adalah hari puasa orang Quraisy dizamanjahilliyah, dan Rosulullah saw. mempuasakannya. Ketika tiba di Madinah, beliau mempuasakannya dan menyuruh orang banyak mempuasakannya.’’ (HR. Muslim). Dengan demikian berpuasa pada hari Asyuro, hukumnya sunnah.
10 Muharrom dianggap hari besar Islam karena pada hari ini banyak terjadi peristiwa penting:
C. 12 ROBIUL AWAL, Hari Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad saw.
Peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad saw. pertama kali diselenggarakan oleh Sultan Salahuddin al Ayyubi (orang Barat menyebutnya: Saladin) ketika menghadapi pasukan salib yang dihimpun dari seluruh Eropa pimpinan Richard "Si ITati Singa". Dalam acara ini diceritakan kembali riwayat kelahiran dan perjuangan Nabi Muhammad saw. yang patut diteladani. Acara tersebut sebagai sarana mengobarkan semangat juang dan berkorban, untuk menyelamatkan Islam. Hasilnya sangat positif. Salahuddin al Ayyubi berhasil memimpin tentera Islam memasuki Yerusalem.
Hukum memperingati Maulid Nabi saw. menurut Al Hafish As Sayuthi dalam kitabnya, Al Fatawa adalah bid’ah hasanah (bid’ah yang baik), karena tujuannya untuk membesarkan dan meneladani Nabi Muhammad saw. Firman Allah SWT, "Sesungguhnya telah ada -pada (diri) Rosulullah saw. teladan yang baik bagimu, (ialah) bagi orang-orang yang berharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (QS. 33 Al-Ahzab: 21).
A. 1 MUHARROM, adalah hari pertama tahun baru hijriyah. Sayang sekali pada setiap malam tahun baru Hijriyah, hanya segelintir umat Islam yang merayakannya. Sementara itu, dalam setiap malam tahun baru masehi kita turut serta menye- marakkannya. Sungguh memprihatinkan. Alangkah baiknya setelah mengetahui hal ini, kita juga tergugah mengadakan peringatan tahun baru Hijriyah untuk mensyiarkan agama Islam
B. 10 MUHARROM, disebut juga hari Asyuro. Keistimewaan 10 Muharrom diterangkan dalam hadits riwayat Abu Huroiroh, bahwa Allah SWT. telah mewajibkan Bani Israil berpuasa sehari dalam satu tahun, yakni pada hari Asyuro. Aisyah menuturkan, "Hari Asyuro adalah hari puasa orang Quraisy dizamanjahilliyah, dan Rosulullah saw. mempuasakannya. Ketika tiba di Madinah, beliau mempuasakannya dan menyuruh orang banyak mempuasakannya.’’ (HR. Muslim). Dengan demikian berpuasa pada hari Asyuro, hukumnya sunnah.
10 Muharrom dianggap hari besar Islam karena pada hari ini banyak terjadi peristiwa penting:
1) | Allah SWT menjadikan Arasy. |
2) | Allah SWT menjadikan Malaikat Jibril as. |
3) | Allah SWT menjadikan Lauh Mahfuzh. |
4) | Hari pertama Allah SWT menciptakn alam. |
5) | Hari pertama Allah SWT menurunkan rahmat. |
6) | Hari pertama Allah SWT menurunkan hujan. |
7) | Nabi Adam as. bertobat kepada Allah SWT, dan tobatnva diterima, sehingga ia bersih dari dosa. |
8) | Nabi Idris as. diangkat oleh Allah SWT ke tempat yang tinggi. |
9) | Nabi Nuh as. diselamatkan oleh Allah SWT ketika banjir merendam umatnya yang zalim. |
10) | Nabi Ibrohim as. diselamatkan oleh Allah SWT dari pembakaran Raja Namrud. |
11) | Allah SWT menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa as. |
12) | Nabi Yusuf as. dibebaskan dari penjara Mesir, setelah meringkuk beberapa tahun akibat fitnah Siti Zulaiha. |
13) | Nabi Ya’qub as. disembuhkan oleh Allah SWT dari kebutaan yang dideritanya akibat berpisah dengan putranya, Nabi Yusuf as. |
14) | Nabi Ayub as. disembuhkan oleh Allah SWT dari penyakit yang dideritanya. |
15) | Nabi Yunus as. dikeluarkan dari perut ikan paus, setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam. |
16) | Allah SWT mengizinkan Nabi Musa as. membelah Laut Merah untuk menyelamatkan diri dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya. |
17) | Kesalahan Nabi Dawud as. diampuni oleh Allah SWT. |
18) | Nabi Sulaiman as. dikarunai Allah SWT kerajaan yang besar. |
C. 12 ROBIUL AWAL, Hari Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad saw.
Peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad saw. pertama kali diselenggarakan oleh Sultan Salahuddin al Ayyubi (orang Barat menyebutnya: Saladin) ketika menghadapi pasukan salib yang dihimpun dari seluruh Eropa pimpinan Richard "Si ITati Singa". Dalam acara ini diceritakan kembali riwayat kelahiran dan perjuangan Nabi Muhammad saw. yang patut diteladani. Acara tersebut sebagai sarana mengobarkan semangat juang dan berkorban, untuk menyelamatkan Islam. Hasilnya sangat positif. Salahuddin al Ayyubi berhasil memimpin tentera Islam memasuki Yerusalem.
Hukum memperingati Maulid Nabi saw. menurut Al Hafish As Sayuthi dalam kitabnya, Al Fatawa adalah bid’ah hasanah (bid’ah yang baik), karena tujuannya untuk membesarkan dan meneladani Nabi Muhammad saw. Firman Allah SWT, "Sesungguhnya telah ada -pada (diri) Rosulullah saw. teladan yang baik bagimu, (ialah) bagi orang-orang yang berharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (QS. 33 Al-Ahzab: 21).