KEWAJIBAN MAKMUM
Bagi orang yang menjadi makmum dalam sholat berjam a’ah, haruslah mengerti kewajibannya sebagai makmum berikut ini.
Bagi orang yang menjadi makmum dalam sholat berjam a’ah, haruslah mengerti kewajibannya sebagai makmum berikut ini.
1. Makmum harus mengikuti imam
Jabir ra. menceritakan, Rosulullah saw. sakit. Karena itu beliau sholat
sambil duduk, dan para sahabat sholat di belakang beliau sambil berdiri.
Ketika itu Abu Bakar mengeraskan suaranya takbir
menyambung suara Nabi, agar kedengaran orang banyak. Tiba-tiba
Rosulullah saw. menoleh kepada para sahabat yang menjadi makmum dengan
berdiri. Lalu beliau memberi isyarat agar para sahabat yang menjadi
makmum itu duduk, maka duduklah semuanya.
Setelah sholat, Nabi bersabda: "Hampir saja kamu sekalian berbuat
seperti orang Persi atau Rum. Mereka berdiri apabila menghadap raja-
raja mereka, sedangkan raja-raja itu duduk. Maka janganlah sekali- kali
kamu berbuat seperti itu. ikutilah imammu. Jika imam sholat berdiri,
maka sholat pulalah sambil berdiri. Apabila imam sholat sambil duduk,
duduk pulalah kamu." (HR Muslim)
2. Larangan mendahului imam
Anas ra. mengabarkan, suatu hari Rosulullah saw. sholat mengimami para
sahabat. Usai sholat beliau menghadap kepada para makmumnya dan
bersabda, "Wahai manusia, aku ini imam kamu semua. Karena itu janganlah
mendahului aku ketika ruku’, saat sujud, sewaktu berdiri, dan pada waktu
menyudahi sholat. Sesungguhnya aku melihat kamu, baik ketika di
hadapanku maupun di belakangku. Demi Allah yang diri Muhammad berada di
tangan-Nya, kalaulah kamu melihat apa yang aku lihat, kamu akan sedikit
tertawa dan banyak menangis."
"Apakah yang engkau lihat, ya Rosulullah?" tanya mereka.
"Aku melihat surga dan neraka," jawab Rosulullah saw. (HR Muslim)
3. Ancaman bagi yang mendahului imam
Abu Huroiroh ra. menginformasikan, Rosulullah saio. bersabda, "Tidak
takutkah orang-orang yang mengangkat kepalanya mendahului imam, bahwa
kepala mereka akan ditukar oleh Allah SWT dengan kepala keledai ?"
Dalam riwayat lain, Rosulullah saw. bersabda, "Tidak percayakah
orang-orang yang mengangkat kepalanya mendahului imam, bahwa Allah akan
menukar rupanya dengan rupa keledai?" (HR Muslim)
4. Mendengarkan bacaan imam
Apabila imam membaca Al-Qur’an, hendaklah makmum menyimak bacaan Sctng
imam. Dan apabila dalam bacaannya, sang imam ada kekeliruan, maka makmum
dianjurkan mengingatkannya. Inilah salah satu hikmah mengapa orang yang
’alim harus menempati shof pertama, tepat di belakang imam. Muhammad
Rosulullah saw. bersabda, "Jika imam membaca takbir, hendaklah kamu
membaca takbir pula. Dan kalau ia membaca ayatAl- Qur’an hendaklah kamu
diam (menyimaknya).’’ (HR. Muslim)
Bacalah Tasbih singkat untuk Ingatkan Imam
Apabila imam melakukan kesalahan dalam memimpin sholat, maka makmum
harus mengingatkannya dengan membaca tasbih singkat. Misalnya, sudah
sampai rokaat empat kok setelah sujud kedua imam langsung berdiri
(karena merasa masih rokaat ketiga), maka makmum harus membaca
Subchaanallaah (Mahasuci Allah). Dan imam yang mendengar teguran
makmumnya ini harus duduk tasyahud akhir.
Sahi bin Sa’ad, mengutarakan, Rosulullah saw. bersabda: "Barangsiapa
mengetahui ada sesuatu yang perlu diingatkan dalam sholat, maka bacalah
’Subchanallaah’, karena bertepuk tangan itu hanya untuk perempuan." (HR.
Muslim)