Fenomena Syirik
Perbuatan musyrik merupakan aktivitas yang sudah ada sejak zaman dahulu. Bertambah tahun, semakin banyak bentuk-bentuk kemusyrikan, semakin samar mana yang musyrik atau bukan. Mengingat maraknya fenomena tersebut, hendaknya kita banyak belajar dari sejarah dan pengalaman, berapa banyak kaum yang binasa dan tertimpa azab akibat perbuatan menyekutukan Allah SWT.
�Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.� (QS An-Nisa :48)
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah, masuklah ia ke dalam neraka." (HR Bukhari)
Diantara fenomena syirik yang sering dan banyak sekali terjadi adalah:
1. Berdo'a kepada selain Allah
Kita sering mendapatkan informasi bahwa dilaksanakannya doa bersama yang tidak ditujukan kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya tidak boleh beristighostah kepadaku tapi istighostah itu hanya kepada Allah saja". (HR Ath-Thabrani)
Hal tersebut dikuatkan dalam firman Allah SAW :
�Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian itu) maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim." (QS 10:106)
2. Mengubur orang-orang shalih di masjid
Banyak kita temui di negara-negara Islam, dibangun makam para ulama yang sangat dihormati oleh kaumnya pada masa hidupnya. Rasulullah SAW bersabda : "Ya Allah janganlah engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah, Allah sangat murka kepada orang-orang yang menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka sebagai masjid." (HR Imam Malik dalam kitab Al Muwatha)
3. Menyembelih di kuburan para wali atau Nabi
Pada jaman jahiliyah penyembelihan binatang di lokasi berhala dan patung orang shalih. Bahkan tidak sedikit sampai sekarang pun masih ada yang meyakini hal tersebut sebagai amal shaleh. Allah SWT berfirman:
Katakanlah: "Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.� (QS Al-An'am :162)
4. Melakukan perjalanan menuju kuburan
Kita sering mendengar istilah ziarah, namun makna tersebut disalah-artikan menjadi acara perjalanan menuju makam orang-orang shaleh yang diyakini akan memberikan berkah. Mengenai hal itu Rasulullah SAW bersabda :
"Tidak boleh dilakukan perjalanan kecuali pada tiga masjid : masjidil haram, masjidku ini dan masjidil aqsho." (Muttafaq 'Alaihi).
Sebaliknya yang diperbolehkan adalah kita ingin pergi ke Madinah Al-Munawwarah dan mengatakan kami pergi ziarah ke masjid Nabawi, dan memberi salam penghormatan kepada Rasulullah SAW.
5. Berhukum kepada Selain hukum Allah
Banyak kita jumpai dalam sebuah pengambilan keputusan atau menentukan hukum perundang-undangan yang dibuat oleh manusia tidak sesuai dengan Al-Quran. Bahkan bertolak belakang dengan hadits-hadits shahih. Hal tersebut terjadi akibat dorongan hawa nafsu.
Allah SWT berfirman:
�Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.� (QS Al-Maidah :49)
� Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?� (QS Al-Maidah :50).