" My Parent "

Selasa, 04 Juni 2013

Tips Ibadah Hari Raya

  1. Gunakan pakaian yang paling bagus untuk menunaikan shalat Idul Fitri.
  2. Sebelum berangkat shalat Idul Fitri disunahkan makan terlebih dahulu, bisa dengan beberapa butir kurma. Jika tak tersedia kurma maka makanlah seadanya. Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. beliau berkata : �Adalah Nabi (S.A.W.). Tidak berangkat menuju mushalla kecuali beliau memakan beberapa biji kurma, dan beliau memakannya dalam jumlah bilangan ganjil.� (H.R. Bukhari dan Muslim).
  3. Pada Idul Fitri takbir digumamkan sejak keluar dari rumah menuju ke tempat shalat. Sesampainya di tempat shalat takbir terus digumamkan hingga shalat dimulai. Diriwayatkan dari Azzuhri, beliau berkata : �Adalah manusia (para) sahabat) bertakbir pada hari raya ketika mereka keluar dari rumah-rumah mereka menuju tempat solat 'ied sampai mereka tiba di mushalla ( tempat solat 'ied ) dan terus bertakbir sampai imam datang, apabila imam telah datang, mereka diam dan apabila imam bertakbir maka merekapun ikut bertakbir.� (H.R. Ibnu Abi Syaibah).
  4. Disunahkan membedakan jalan yang dilalui waktu berangkat shalat hari raya dengan jalan yang dilalui di waktu pulang dari shalat 'ied ( yakni waktu berangkat melalui satu jalan, sedang waktu pulang melalui jalan yang lain ). Diriwayatkan dari Jabir r.a. beliau berkata : Adalah Nabi (S.A.W.) apabila keluar untuk shalat 'ied ke mushalla, beliau menyelisihkan jalan (yakni waktu berangkat melalui satu jalan dan waktu kembali melalui jalan yang lain ). (H.R. Bukhari).
  5. Bila terlambat mengetahui tibanya hari raya, bila datangnya berita tibanya hari raya sudah tengah hari atau petang hari, maka hari itu diwajibkan berbuka sedang pelaksanaan shalat hari raya dilakukan pada hari esoknya. Diriwayatkan dari Abi Umair bin Anas, diriwayatkan dari seorang pamannya dari golongan Anshar, ia berkata: �Mereka berkata: Karena tertutup awan maka tidak terlihat oleh kami hilal Syawal, maka pada pagi harinya kami masih tetap puasa, kemudian datanglah satu kafilah berkendaraan di akhir siang, mereka bersaksi di hadapan asulullah (S.A.W.).bahawa mereka kemarin melihat hilal. Maka Rasulullah (S.A.W.) memerintahkan semua manusia ( umat Islam ) agar berbuka pada hari itu dan keluar menunaikan shalat 'ied pada hari esoknya.� (H.R. Lima Imam hadits kecuali At-Tirmidzi).
  6. Shalat 'ied disunahkan untuk dihadiri oleh orang dewasa, baik lelaki maupun wanita, baik wanita yang suci dari haid maupun wanita yang sedang haid dan juga kanak-kanak baik laki-laki maupun wanita. Wanita yang sedang haid tidak ikut shalat, tetapi hadir untuk mendengarkan khutbah 'ied. Diriwayatkan dari Ummu 'Atiyah r.a. ia berkata : �Rasulullah SAW memerintahkan kami keluar pada Idul Fitri dan Idul Adha semua gadis-gadis, wanita-wanita yang haid, wanita-wanita yang tinggal dalam kamarnya. Adapun wanita yang sedang haid mengasingkan diri dari mushalla (tempat shalat 'ied ), mereka meyaksikan kebaikan dan mendengarkan dakwah kaum muslimin (mendengarkan khutbah ). Saya berkata : Yaa Rasulullah bagaimana dengan kami yang tidak mempunyai jilbab? Beliau bersabda: Supaya saudarinya meminjamkan kepadanya dari jilbabnya.� (H.R : Lima Imam hadits).
  7. Shalat 'ied lebih afdhal (utama) diadakan di lapangan yang dipersiapkan untuk shalat 'ied, kecuali ada uzur hujan maka shalat diadakan di masjid. Mengadakan shalat 'ied di masjid padahal tidak ada hujan sementara lapangan (padang ) tersedia, maka ini kurang afdhal karena menyelisihi amalan Rasulullah SAW yang selalu mengadakan shalat 'ied di lapangan, kecuali sekali dua kali beliau mengadakan di masjid karena hujan. Diriwayatkan dari Abu Said r.a., beliau berkata : �Adalah Nabi SAW pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha keluar ke lapangan untuk shalat, maka pertama yang beliau kerjakan adalah shalat, kemudian setelah selesai beliau berdiri menghadap kepada manusia sedang manusia masih duduk tertib pada Saf mereka, lalu beliau memberi nasihat dan wasiat (khutbah ) apabila beliau hendak mengutus tentara atau ingin memerintahkan sesuatu yang telah beliau putuskan, beliau perintahkan setelah selesai beliau pergi.� (H.R. Bukhari dan Muslim).
  8. Shalat 'ied dua rakaat, tanpa azan dan iqamah dan tanpa solat sunnah sebelumnya dan sesudahnya. Telah berkata Jabir r.a. : �Saya menyaksikan shalat 'ied bersama Nabi SAW. Beliau memulai shalat sebelum khutbah tanpa azan dan tanpa iqamah, setelah selesai beliau berdiri bertekan atas Bilal, lalu memerintahkan manusia supaya bertaqwa kepada Allah, mendorong mereka untuk taat, menasihati manusia dan memperingatkan mereka, setelah selesai beliau turun mendatangi saf wanita dan selanjutnya beliau memperingatkan mereka.� (H.R Muslim).
  9. Pada rakaat pertama setelah takbiratul ihraam sebelum membaca Al-Fatihah, ditambah 7 kali takbir. Sedang pada rakaat yang kedua sebelum membaca Al-Fatihah dengan takbir lima kali. Diriwayatkan dari Amru bin Syu'aib, dari ayahnya, dari neneknya, beliau berkata : �Sesungguhnya Nabi SAW bertakbir pada solat 'ied dua belas kali takbir. dalam raka'at pertama tujuh kali takbir dan pada raka'at yang kedua lima kali takbir dan tidak solat sunnah sebelumnya dan juga sesudahnya.� (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).
  10. Setelah membaca Fatihah pada rakaat pertama di sunnahkan membaca suratsabihisma rabbikal a'la/surat ke 87 atau surat iqtarabatissa'ah / surat ke 54. Dan setelah membaca Al-Fatihah pada raka'at yang kedua disunahkan membaca surathal ataka haditsul ghaasyiyah/surat ke 88 atau membaca surat qaaf walqur'anul majid/surat ke 50. Diriwayatkan dari Abu Waqid Allaitsi, ia berkata : Umar bin Khattab telah menanyakan kepadaku tentang apa yang dibaca oleh Nabi SAW waktu shalat 'ied . Aku menjawab : beliau membaca surah (iqtarabatissa'ah ) dan ( qaaf walqur'anul majid). (H.R. Muslim).
  11. Setelah selesai solat, imam berdiri menghadap makmum dan berkhutbah memberi nasihat-nasihat dan wasiat-wasiat, atau perintah-perintah penting (H.R. Muslim).
  12. Khutbah hari raya ini boleh diadakan khusus untuk laki-laki kemudian khusus untuk wanita (H.R. Muslim).
  13. Khutbah hari raya ini tidak diselingi duduk (H.R. Muslim).
  14. Solat 'ied diadakan setelah matahari naik, tetapi sebelum masuk waktu solat Dhuha. Diriwayatkan dari Yazid bin Khumair Arrahbiyyi r.a. beliau berkata : Sesungguhnya Abdullah bin Busri seorang sahabat Nabi SAW keluar bersama manusia untuk shalat Idul Fitri atau Idul Adha, maka beliau mengingkari keterlambatan imam, lalu berkata : �Sesungguhnya kami dahulu ( pada zaman Nabi (S.A.W.) pada jam-jam seperti ini sudah selesai mengerjakan solat 'ied. Pada waktu ia berkata demikian adalah pada shalat Dhuha.�(H.R. : Abu Daud dan Ibnu Majah).
  15. Bila hari raya jatuh pada hari Jum'at, maka shalat Jum'at menjadi sunnah, boleh diadakan dan boleh tidak, tetapi untuk pemuka umat atau imam masjid jami' sebaiknya tetap mengadakan shalat Jum'at. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi SAW bersabda : �Pada hari ini telah berkumpul dua hari raya (hari Jum�at dan hari raya), maka barang siapa yang suka shalat Jum'at, maka shalatnya diberi pahala sedang kami akan melaksanakan shalat Jum'at.� (H.R: Abu Daud).
  16. Bagi ikhwan sebaiknya tidak merokok ketika khutbah, dan bagi akhwat hendaknya tidak menanggalkan mukena ketika khutbah, sebab shalat dan khutbah termasuk dalam rangkaian ibadah.

Do'a Dalam Al-Hadits (2)

Dalam kitab-kitab hadits banyak memuat doa-doa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW., dan diperintahkan bagi setiap muslim untuk melakukannya. Doa-doa tersebut diantaranya adalah:
11 Doa Mohon Kecintaan Allah

Artinya: "Ya Allah, aku memohon curahan cinta-Mu dan kecintaan orang-orang yang mencintai-Mu, serta mohon curahan amal yang dapat mengantarkan diriku mencintai-Mu. Ya Allah, jadikanlah kecintaan kepada-Mu lebih tertanam dalam jiwaku melebihi kecintaanku kepada diri sendiri dan keluargaku."
Penjelasan :
Dalam hadis riwayat Al-Turmudzi dari Abi Darda' diterangkan, bahwa Rasulullah Saw. setiap kali menuturkan tentang kisah Nabi Dâud a.s selalu mengatakan, bahwa dia adalah manusia yang paling rajin beribadah. Dan doa yang selalu dibacanya adalah doa di atas.
12. Doa Terpelihara dari Cela.
 

Artinya: "Ya Allah, tutuplah cacat-celaku, hilangkanlah kekhawatiranku, dan kurangilah kesalahan-kesalahanku. Peliharalah diriku dari segala kejelekan, baik dari arah muka maupun belakang, dari arah kanan maupun kiri, dari arah atas maupun bawah yang datang secara tiba-tiba."
Penjelasan:
Baik sekali doa ini dibaca oleh setiap muslim, agar cacat dan celanya senantiasa ditutup Allah Swt. Doa ini pula yang dibiasakan Nabi Saw. membacanya pada setiap pagi dan sore. Demikian Abû Dâud, Al-Nasâ'i, Ibnu Majah dan Hakim dari Umar meriwayatkan.
13. Doa Selamat dari Hutang
 

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan. Aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan rasa malas". Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan bakhil. Dan aku berlindung kepada-Mu dari banvak hutang dan kezhaliman manusia."
Penjelasan:
Doa ini baik sekali dibaca ketika sedang berada dalam kesusahan dan dililit hutang. Hal demikian yang diajarkan Nabi Saw. kepada Abi Umamah yang sedang kesusahan dan dililit hutang. Doa tersebut dibaca oleh Abî Umamah setiap pagi dan sore hari.
Setelah membaca doa tersebut, paginya Abî Umamah terbebas dari kesusahan dan hutangnya terlunasi.
14. Doa Supaya Selamat dari Musibah
 

Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari musibah yang berat, dari kecelakaan yang menimpa, dari ketentuan yang yang jelek, dan dari kejahatan musuh yang zhalim. "
Penjelasan:
Agar kita selamat dari musibah maka bacalah doa ini setiap saat. Begitu juga Rasulullah Saw. senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari musibah yang berat
15. Doa Selamat dari Fitnah
 

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal yang pembohong. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati. Aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya dosa dan hutang. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan fitnah kaya dan kejelekan fitnah fakir. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pendengaran, penglihatan, lisan dan hatiku. Aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang terlalu tua. Dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan ingkar kepada agama-Mu."
Penjelasan:
Dalam hadis riwayat Imam Ashhab Al-Sunnah dari Ibnu Abbas dljelaskan, bahwa Rasulullah Saw. senantiasa membaca doa di atas.
16. Doa Mohon Hati yang Khusyu'
 

Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak tidak manfaat, hati yang tidak khusyu, nafsu yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan. Ya Allah, berikanlah kepadaku jiwa takwa lagi bersih. Sebab hanya Engkaulah yang membersihkan jiwa dan yang menguasi serta yang mengarahkannya.
Penjelasan :
Bila kita ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan hati yang khusyu', maka dawamkan-lah (biasakanlah) membaca doa ini. Hal ini pula yang dilakukan Rasulullah Saw., sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu Dâud, Al-Turmudzi, dan Al-Nasâ'i dari Zaid bin Arqam.
17. Doa Mohon Kelanggengan Nikmat
 

Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat yang telah Engkau anugerahkan dan lunturnya keselamatan yang telah engkau berikan kepadaku. Dan aku berlindung kepada-Mu dari datangnya musibah dan segala murka-Mu yang datang dengan tiba-tiba.
Penjelasan:
Doa ini juga yang dibiasakan Nabi Saw. untuk membacanya setiap saat. Demikian Imam Muslim dan Abî Dâud dari ' Abdillah bin 'Umar meriwayatkan.
18. Doa Terpelihara dari Rasa Lapar
 

Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, karena lapar adalah sejelek-jelek teman tidur. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat khianat, karena khianat adalah sejelek-jelek kejelekan. "
Penjelasan:
Dengan membiasakan membaca doa diatas seseorang akan terbebas dari rasa lapar dan akan memperoleh ketenangan jiwa dan senantiasa berlaku jujur.
19. Doa Selamat dari Murka Allah
 

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dan aku berlindung kepada keselamatan-Mu dari ancaman siksa-Mu. Aku tidak dapat menghitung lagi pujian yang ditujukan kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana puiian-Mu terhadap diri-Mu sendiri. "
Penjelasan:
Doa ini pula yang dibaca Nabi Saw. setelah melaksanakan shalat sunat malam.
20. Doa Mohon Rizki yang Halal dan dililit Hutang
 

Artinya:"Ya Allah, cukupilah kehidupanku dengan rizqi-Mu yang halal, dan jauahkanlah diriku dari sesuatu yang telah Engkau haramkan. Dan dengan curahan anugerah-Mu. jauhkanlah diriku dari meminta sesuatu kepada selain Engkau. "
Penjelasan:
Bila seseorang tidak merasa puas dan cukup atas karunia dari Allah Swt. dan dililit hutang yang banyak, maka bacalah doa di atas. Doa ini pula yang diajarkan Sayyidina Ali kepada salah seorang hamba mukatab (yang sedang menebus dirinya untuk merdeka). Sayyidina Ali berkata: "Seandainya engkau mempunyai hutang emas sebesar gunung, kemudian engkau membiasakan diri membaca doa ini, tentu Allah akan memberimu kemudahan rizqi untuk melunasinya.

21. Doa Mohon Terhindar dari Syirik
 

Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan sesuatu terhadap-Mu yang aku mengetahuinya, dan aku memohon ampunan kepada-Mu dari perbuatan syirik yang aku tidak mengetahuinya. "
Penjelasan:
Doa ini yang diajarkan Nabi Saw. kepada para sahabat agar terjaga dari berbuat syirik yang sangat tidak kelihatan.
22.Doa Setiap Akhir Majelis.
 

Artinya: "Maha suci Allah, Allah yang bersih dari segala sifat tercela. Semoga keselamatan tercurahkan selalu kepada seluruh rasul, dan segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam "
Penjelasan:
Barangsiapa ingin timbangan amalnya lebih berat, maka hendaklah setiap kali mengakhiri majelis membaca doa di atas demikian Al-Nawawi menjelaskan dalam kitab Al-Adzkar.
23. Doa jika Memandang sesuatu yang sulit
 

Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan, terkecuali atas apa yang telah Engkau jadikan mudah. Dan Engkau dapat menjadikan tanah yang keras jika Engkau berkehendak. maka itu akan terjadi dengan mudah. "
Penjelasan:
Doa ini yang diajarkan Nabi Saw. kepada Arias r.a. Sebagaimana Ibnu Sunni meriwayatkannya.
24.Doa ketika Takut pada Penguasa (atasan)
 

Artinya: "Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha penyantun lagi Maha Bijaksana. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik langit yang tujuh dan Tuhan pemilik 'Arasy yang agung. Tidak ada Tuhan Selain engkau, sungguh mulia perlindungan-Mu dan sungguh agung pujian-Mu."
Penjelasan:
Ibnu Sunnî meriwayatkan dari Ibnu 'Umar r.a, bahwa apabila kamu takut pada penguasa atau yang lainnya, maka ucapkanlah oleh-mu doa ini. "

Do'a Dalam Al-Qur'an (3)




Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan pedoman hidup bagi setiap muslim, mengandung banyak doa-doa. Sebagian doa-doa tersebut adalah:
21. Doa Mohon Keluasan Rahmat
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam sorga yang telah Engkau janjikan kepada mereka dari orang-orang shalih di antara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari balasan kejahatan. Sebab orang-orang yang Engkau pelihara dari pembalasan kejahatan pada hari itu, sungguh telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. Al-Mukmin: 7-9)
Penjelasan:
Doa di atas dibaca oleh para malaikat penjaga 'arasy Allah sebagai tasbih kepada-Nya. Mereka mendoakan kaum mukminin dengan doa di atas.
22. Doa Selamat dari Kedengkian
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosadosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr: 10).
Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh orang-orang beriman yang mengikuti perjuangan salaf as-Shalih dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Mereka memohon agar tetap melanjutkan serta meneladani keshalihan, semangat jihad dan kesucian hati mereka.
23. Doa Bertawakkal Kepada Allah
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal, hanya kepada Engkaulah kami bertaubat, dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi orang-orang kafir. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami. Sungguh hanya Engkau Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Al-Mumtahanah: 4-5).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca pada setiap kesempatan dan waktu. Dan menyerahkan sepenuhnya apa yang telah kita lakukan, usahakan kepada Allah Swt. semata karena hal ini pula yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s., dan kaum-kaumnya yang beriman. Sehingga Allah menyebutnya Ibrahim dan kaumnya sebagai teladan yang baik bagi kita.
24. Doa Diberi Pemimpin Agama
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, utuslah kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan ayat-ayat-Mu, dan mengajarkan kepada mereka Al-Quran dan hikmah serta menyucikan mereka. Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqarah: 129).
Penjelasan:
Doa ini pula yang dibaca Nabi Ibrahim a.s. sebelum diangkat menjadi rasul, ketika itu Ibrahim melihat kenyataan bahwa ummatnya telah dilanda krisis moral dan krisis tauhid. Sehingga Ibrahim mendambakan pemimpin yang dapat membimbing mereka kepada jalan yang benar. Kemudian Allah mengabulkan permohonan Ibrahim, hingga kemudian dirinya diangkat meniadi rasul bagi ummatnya.
25. Doa Melihat Keajaiban Alam
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan alam ni dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Âli 'Imrân: 191).
Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh orang-orang berakal dan berpengatahuan, yang senantiasa menyeimbangkan antara dzikir dan fikir. Hasil kerja akal selalu dijadikan sebagai sarana bersyukur dan berdzikir kepada Allah Swt., bukan untuk mengkufuri nikmat dan anugerah yang telah diberikannya.
26. Doa Lingkungan yang baik
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negert yang zhalim penduduknya ini, dan berilah kami pelindung dari sisi-Mu serta berilah kami penolong dari sisi-Mu." (QS. Al-Nisâ': 75).
Penjelasan:
Agar selamat dari kezhaliman dan ketertindasan suatu kelompok atau golongan, maka baca doa di atas setiap saat. Baik juga dibaca agar diberi ketentraman dan disatukan dengan orang-orang yang beriman.

27. Doa Curahan Rizqi
 

Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit yang pada hari turunnya hidangan itu akan menjadi hari raya bagi kami, bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, serta menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rizki, dan Engkaulah Pemberi rizki yang paling utama." (OS. Al-Mâ'idah: 114).

Penjelasan:
Doa diatas merupakan doanya Nabi Isa a.s. ketika ditantang oleh para pengikutnya yang menginginkan bukti konkrit atas kemukjizatan yang dimiliki oleh seorang rasul.
Bagi setiap muslim yang mendambakan limpahan rizqi dari sisi allah, sudah selayaknyalah memperbanyak membaca doa ini dalam setiap kesempatan. Kisah Nabi Isa tersebut dapat dilihat dalam Al-Quran surah Al-Mâ'idah ayat 111-115.
28. Doa Menghadapi Kegagalan Berdakwah
 

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku serta masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu. Dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (QS. Al-A'râf 151).

Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh Nabi Musa as ketika melihat kaumnya kembali kepada kekufuran setelah ditinggal bermunajat di gunung Sinai (Thurisina). Kisah Nabi Musa tersebut bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-A'râf ayat 150-154.
29. Doa Agar Dicintai Ummat
 

Artinya: "Ya Tuhan kami sungguh aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung (cinta) kepada mereka, dan berilah mereka rizki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka senantiasa bersyukur." (QS. Ibrâhîm: 37).
Penjelasan:
Doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s. la mendambakan keluarga yang senantiasa rajin mendirikan shalat sekalipun dihimpit permasalahan rizqi. Dengan ketabahan menghadapi realita hidup, pada akhirnya Allah mengabulkan doanya. Makkah menjadi kota yang makmur, dan keluarga Ibrahim senantiasa dicintai oleh setiap manusia. Kisah ini bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Ibrahim ayat 35-41.
30. Doa Agar Diberi Kedudukan yang Mulia
 

Artinya: "Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat." (QS. Al-Mukminûn: 29).
Penjelasan:
Baik sekali doa diatas dibaca bagi setiap orang yang menginginkan kedudukan, baik pangkat, jabatan, atau kedudikan lainnya. Karena doa tersebut merupakan doanya Nabi Nuh a.s. ketika berada dalam perahu. Ia memohon kepada Allah Swt. agar diberi kedudukan yang lebih mulia daripada kedudukan sebelumnya. Kemudian Allah Swt. mengabulkan doanya Nabi Nuh tersebut, dan menjadikannya ummat yang taat kepada Allah Swt.
31. Doa Agar Diberi Hikmah
 

Artinya: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang shalih, serta jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang yang datang kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang mewarisi sorga yang penuh nikmat." (QS. Al-Syu'ârâ': 83-85).
Penjelasan:
Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s. setelah berhasil mendakwahkan misi dasar Islam kepada kaumnya, yaitu ajakan meniadakan sesembahan selain Allah. Kisah Nabi Ibrahim dan kaumnya yang kafir dapat dibaca dalam Al-Quran Surah Al-Su'ârâ' ayat 69-85.
32. Doa Agar Diberi Bangunan Indah di Surga
 

Artinya: "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam sorga, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, serta selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim." (OS. Al-Tahrîm: 11).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh para pejuang yang menegakkan kebenaran dan menjunjung tinggi kalimat Allah. Karena doa tersebut adalah doanya Asiyah binti Mujahim, isteri Fir'aun. Ia memohon kehadapan allah Swt. agar ditempatkan dalam surga dan selamat dari kezhaliman Fir'aun, suaminya.

33. Doa Agar Dibinasakannya orang-orang Zhalim
 

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang ibu-bapakku, serta dosa orang yang masuk ke rumahku dengan membawa iman, dan orang beriman laki-laki maupun perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zhalim itu selain kebinasaan." (QS. Nûh: 28).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali oleh setiap muslim agar diberi kemenangan dalam berdakwah. Karena doa tersebut merupaka doanya Nabi Nuh a.s ketika selesai menghadapi banjir besar yang merupakan siksa dari Allah Swt. kepada kaumnya yang kafir. Kisah nabi Nuh as dapat dibaca dalam Al-Quran surah Nûh ayat 25-28.
34. Doa Agar Terlepas dari Kesulitan
 

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim." (QS. Al-Anbiyâ': 87).
Penjelasan:
Doa diatas hendaknya dibaca pada setiap kesempatan dan waktu, agar dihindarkan dari rasa frustasi dalam menghadapi perjuangan. Karena doa tersebut merupakan doanyan Nabi Yunus as sebagai penyesalan atas kelancangannya meninggalkan dakwah. Ia merasa berat menghadapi kaumnya yang membangkang, hingga kemudian ia tinggalkan. Kisah ini dapat dilihat dalam Al-Ouran surah Al-Anbiyâ' ayat 87-88.
35. Doa Agar Kesempurnaan Cahaya
 

Artinya: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah dosa-dosa kami. Sungguh Engkau Maha Kuasa alas segala sesuatu." (Al-Tahrîm: 8).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca dalarn berbagai kesempatan. Karena doa ini merupakan doanya orang mukmin yang memperoleh kebahagiaan sempurna, mendapatkan keridhaan Allah pada hari kiamat.
Muhammad dalam Perspektif Al-Quran (Bag 1)

Muhammad s.a.w lahir di tengah keluarga besar Bani Hasyim yang sangat terhormat di kota Makkah. Beliau lahir saat mentari terbit pada hari Senin, hari kesembilan dari bulan Rabi’ul Awwal, pada permulaan tahun Gajah. Dinamakan tahun Gajah, karena sejarah mencatat sebuah prahara yang cukup besar yang dipicu oleh pasukan Abrahah berkendarakan gajah yang menyerang kota Makkah yang hendak meluluhlantakkan bangunan Ka’bah di awal tahun itu. Peristiwa ini termaktub di dalam QS.Al-Fiil. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, Syeikh Shafiyyu Rahman Al-Mubarakfuri).
Sedangkan Ibnu Hisyam, dalam As-Sirah An-Nabawiyah, mengutip pendapat Ibnu Ishaq bahwa Muhammad s.a.w lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal, tahun Gajah atau bertepatan pada tanggal 20 atau 22 April 571 M, sebagaimana ditetapkan oleh ilmuwan tersohor Muhammad Sulaiman Al-Mansurufauri Rahimahullah.
1. Nabi yang Terlahir Yatim
Sudah 1436 tahun berlalu suatu momen yang menghadirkan seorang anak manusia ke permukaan bumi, yang terlahir dalam keadaan yatim tak berayah, dan tak lama kemudian, kasih sayang ibu serta belaian lembut dan pelukan hangatnya harus berakhir di saat umurnya belum genap enam tahun. Dia-lah Muhammad s.a.w, yang tumbuh dewasa di bawah asuhan sang kakek tercinta Abdul Muthallib, yang kemudian sepeninggalnya, beralih dalam naungan Abu Thalib, sang paman yang bijaksana.
Muhammad s.a.w, yang tidak sempat mengenal ayahnya sendiri dan tak lama merasakan kebahagian bersama ibunya, tidak menyebabkannya frustasi dan kehilangan kendali. Ia tumbuh dewasa dengan sifat tawadhu’, berakhlak terpuji serta jauh dari sifat-sifat yang tercela, seperti takabbur, ujub, zalim dan sebagainya.
Keadaan itu terukir dalam untaian ayat Al-Qur’an dalam QS.Adh-Dhuha: 6 – 8 ;
Alam yajidka yatiiman fa aawaa. Wa wajadaka dhaalan fahadaa. Wa wajadaka ‘aailan fa aghnaa”.
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bimbang, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan”(QS.Adh-Dhuha: 6 – 8).
Kemudian hal itu semua menjadikan pribadi Muhammad s.a.w teguh pendirian, peduli terhadap sesama, dan berkasih sayang terhadap anak-anak yatim dan orang-orang miskin, serta senantiasa mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana firmanNya:

Fa ammal yatiima falaa taqhar. Wa amma saaila falaa tanhar. Wa Amma bini’mati Robbika fahaddist”
Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur) (QS.Adh-Dhuha: 9 – 11).
Inilah sebuah tarbiyah Ilahiah (pendidikan dari Tuhan) yang Allah anugerahkan kepada Nabiyyur-Rahmah (sang nabi yang menebarkan rahmat), yang diungkapkanNya dalam kitab suci, sebagai peringatan bagi hamba-hambaNya yang beriman agar dapat membawa diri mereka ke sifat-sifat yang mulia dan sebagainya, sebagai wujud syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas taufikNya berupa hidayah setelah dhalalah(kesesatan), dan kekayaan yang memadai setelah kefakiran yang penuh derita, serta segala nikmat yang tak terhingga menaungi keberadaan mereka.
Inti sari dari makna ayat tersebut di atas: Janganlah bersikap kasar terhadap anak-anak yatim, sebab dahulu engkau adalah anak yatim, dan engkau tidak suka diperlakukan sewenang-wenang. Dan janganlah menghardik orang-orang fakir, karena dahulu engkau seorang yang fakir, dan engkau tak sudi dicela oleh orang lain. Dan tidak diragukan bahwa manusia yang selalu ingat akan nikmat Tuhannya, niscaya akan mengalami kemajuan yang berkesinambungan dalam kebaikan dan tercegah dari kejahatan lagi nasib buruk, bagi yang Allah kehendaki.