Istilah istilah dasar internet
" My Parent "
Senin, 23 April 2012
Perang Hunain
Terjadi pada tahun kedelapan Hijrah. Peperangan ini meletus di pegunungan Hunain. Dalam perang ini Nabi Muhammad Rosulullah saw. berhasil mengumpulkan 12.000 prajurit, Sedemikian banyaknya jumlah prajurit Pasukan Muslim, sehingga sebagian kecil menyombongkan diri bahwa kemenangan akan mereka dapatkan. Karena kesombongan inilah mereka lengah. Ketika Pasukan Muslim baru menyeberangi Wadi Hunain, Pasukan Kafir melakukan penyerangan secepat kilat. Berguguranlah barisan prajurit-prajurit yang menyombongkan diri.
Melihat kenyataan tersebut, Rosulullah saw segera memperingatkan yang lain agar bertobat dan minta ampun, Selain itu beliau juga menyerukan agar niat mereka yang berperang untuk mendapatkan harta rampasan, mengubahnya dengan niat menegakkan agama. Berkat pertolongan Allah SWT yang menurunkan balatentara yang terdiri dari para malaikat, keadaan menjadi terbalik. Pasukan Muslim dapat dengan leluasa menguasai medan. Pasukan Kafir akhirnya lari tunggang- langgang. Dan kemenangan dapat diperoleh dengan gampang.
Al-Qur’an menerangkan peristiwa Perang Hunain sebagai berikut, "Sungguh Allah telah menolong kamu di medan pertempuran yang banyak, dan pada Hari Hunain, ketika itu Kamu sombong karena banyaknya jumlahmu, maka (jumlah yang banyak itu) tidaklah dapat menolongmu sedikit pun. Dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu (terpaksa) mundur ke belakang. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rosul-Nya dan kepada orang-orang mukmin serta Allah menurunkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah mengazab orang-orang kafir. Demikianlah balasan kepada orang-orang kafir." (QS. 9/At Taubah:: 25-26)
Pada perang inilah Pasukan Muslim mendapatkan banyak harta rampasan yang kesemuanya itu dimanfaatkan oleh Rosulullah saw. untuk syiar Islam.
Melihat kenyataan tersebut, Rosulullah saw segera memperingatkan yang lain agar bertobat dan minta ampun, Selain itu beliau juga menyerukan agar niat mereka yang berperang untuk mendapatkan harta rampasan, mengubahnya dengan niat menegakkan agama. Berkat pertolongan Allah SWT yang menurunkan balatentara yang terdiri dari para malaikat, keadaan menjadi terbalik. Pasukan Muslim dapat dengan leluasa menguasai medan. Pasukan Kafir akhirnya lari tunggang- langgang. Dan kemenangan dapat diperoleh dengan gampang.
Al-Qur’an menerangkan peristiwa Perang Hunain sebagai berikut, "Sungguh Allah telah menolong kamu di medan pertempuran yang banyak, dan pada Hari Hunain, ketika itu Kamu sombong karena banyaknya jumlahmu, maka (jumlah yang banyak itu) tidaklah dapat menolongmu sedikit pun. Dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu (terpaksa) mundur ke belakang. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rosul-Nya dan kepada orang-orang mukmin serta Allah menurunkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah mengazab orang-orang kafir. Demikianlah balasan kepada orang-orang kafir." (QS. 9/At Taubah:: 25-26)
Pada perang inilah Pasukan Muslim mendapatkan banyak harta rampasan yang kesemuanya itu dimanfaatkan oleh Rosulullah saw. untuk syiar Islam.
Perang Khobar & Perang Mu' tah
Perang Khoibar
Terjadi pada tahun ketujuh Hijrah. Meletus di kota Khoibar. Pastikan Muslim berjumlah 1.600 prajurit yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad Rosulullah saw. berhasil mengepung orang-orang Yahudi selama enam hari. Dan pada hari ketujuh, mereka dapat ditaklukkan.
Perang Mu`tah
Terjadi pada tahun kedelapan Hijrah. Ketika pasukan Muslimin yang berjumlah 3.000 orang memasuki kota Mu’tah, dihadang oleh 2.00.000 prajurit Romawi. Pertempuran dahsyat pun tak terelakkan.
Dalam peperangan ini, Pasukan Muslim kehilangan prajurit- prajurit terbaik. Zaid bin Haritsah yang dilunjuk sebagai Panglima gugur. Lalu digantikan oleh Ja’far bin Abi Tholib, yang akhirnya juga terbunuh. Penggantinya, Abdullah bin Rowahah terbunuh pula. Terakhir Pasukan Muslim dipimpin oleh Kholid bin Walid. Berkat pertolongan Allah SWT, perang dapat mereka menangkan.
Terjadi pada tahun ketujuh Hijrah. Meletus di kota Khoibar. Pastikan Muslim berjumlah 1.600 prajurit yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad Rosulullah saw. berhasil mengepung orang-orang Yahudi selama enam hari. Dan pada hari ketujuh, mereka dapat ditaklukkan.
Perang Mu`tah
Terjadi pada tahun kedelapan Hijrah. Ketika pasukan Muslimin yang berjumlah 3.000 orang memasuki kota Mu’tah, dihadang oleh 2.00.000 prajurit Romawi. Pertempuran dahsyat pun tak terelakkan.
Dalam peperangan ini, Pasukan Muslim kehilangan prajurit- prajurit terbaik. Zaid bin Haritsah yang dilunjuk sebagai Panglima gugur. Lalu digantikan oleh Ja’far bin Abi Tholib, yang akhirnya juga terbunuh. Penggantinya, Abdullah bin Rowahah terbunuh pula. Terakhir Pasukan Muslim dipimpin oleh Kholid bin Walid. Berkat pertolongan Allah SWT, perang dapat mereka menangkan.
Nabi Isa as
Maryam yang hanya membaktikan diri untuk beribadah kepada Allah SWT dalam mihrobnya di Baitul Maqdis, terkejut mendengar pemberitahuan Malaikat bahwa ia akan dikaruniai anak. Sebab ia masih perawan dan tidak seorang lelaki pun yang pernah menjamahnya. Malaikat juga memberitahunya, bahwa Allah akan menciptakan anak itu tanpa proses sebagaimana mestinya. Hanya dengan berkata kun fayakun (jadilah, maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya). Kehamilan Maryam berawal saat Malaikat Jibril meniupkan sesuatu ke perutnya.
Satu ketakutan yang menghantui Maryam kala itu, adalah bagaimana ia menyembunyikan kenyataan tersebut dari tuduhan yang bukan-bukan. Maka bersembunyilah ia di sebuah tempat terpencil yang tidak diketahui oleh manusia lainnya. Baru setelah melahirkan ia membawa bayinya, Isa Al-Masih ke tengah-tengah masyarakat. Sesuai petunjuk Jibril, Maryam hanya bungkam setiap ada orang yang menanyakan siapakah ayah si bayi dan hanya memberi isyarat agar orang-orang itu bertanya kepada bayinya. Tentu saja orang-orang semakin marah atas jawabannya. "Bagaimana mungkin, seorang bayi dapat bicara?"
Atas kehendak Allah SWT, bayi itu menjawabnya. Dia (Isa) berkata. "Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku Kitab (Injil), dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku sholat dan zakat selama aku hidup, dan berbuat baik kepada ibuku. Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" (QS. 19 /Maryam: 30-32)
Sekitar usia 30 tahun, Isa as diangkat menjadi Nabi. Mukjizat yang diperolehnya dari Allah SWT, antara lain, bisa menyembuhkan orang buta sejak lahir, dan mampu menghidupkan orang mati. "Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam beberapa mu’jizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus." (QS. 2/Al- Baqoroh: 253) Namun bukti-bukti kebenarannya bahwa ia seorang Nabi mendapat tantangan keras dari pemuka-pemuka Yahudi. Bahkan mereka mempengaruhi penduduk Roma, bahwa dakwah Isa meremehkan Kaisar, dan berusaha menghancurkan kerajaan. Akhirnya hakim-hakim di Roma memerintahkan menangkap dan menghukum Isa di tiang salib.
Sejak itu tentara Roma dikerahkan untuk menangkap Isa as Ditengah pengejaran yang dilakukan, Allah SWT menghadirkan seseorang yang menyerupai Isa. Maka ditangkaplah orang itu dan dihukum salib. Sedangkan Isa as diselamatkan oleh Allah sesuai ketentuan yang telah ditetapkan bahwa Isa selalu dianugerahi keselamatan.
Satu ketakutan yang menghantui Maryam kala itu, adalah bagaimana ia menyembunyikan kenyataan tersebut dari tuduhan yang bukan-bukan. Maka bersembunyilah ia di sebuah tempat terpencil yang tidak diketahui oleh manusia lainnya. Baru setelah melahirkan ia membawa bayinya, Isa Al-Masih ke tengah-tengah masyarakat. Sesuai petunjuk Jibril, Maryam hanya bungkam setiap ada orang yang menanyakan siapakah ayah si bayi dan hanya memberi isyarat agar orang-orang itu bertanya kepada bayinya. Tentu saja orang-orang semakin marah atas jawabannya. "Bagaimana mungkin, seorang bayi dapat bicara?"
Atas kehendak Allah SWT, bayi itu menjawabnya. Dia (Isa) berkata. "Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku Kitab (Injil), dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku sholat dan zakat selama aku hidup, dan berbuat baik kepada ibuku. Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" (QS. 19 /Maryam: 30-32)
Sekitar usia 30 tahun, Isa as diangkat menjadi Nabi. Mukjizat yang diperolehnya dari Allah SWT, antara lain, bisa menyembuhkan orang buta sejak lahir, dan mampu menghidupkan orang mati. "Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam beberapa mu’jizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus." (QS. 2/Al- Baqoroh: 253) Namun bukti-bukti kebenarannya bahwa ia seorang Nabi mendapat tantangan keras dari pemuka-pemuka Yahudi. Bahkan mereka mempengaruhi penduduk Roma, bahwa dakwah Isa meremehkan Kaisar, dan berusaha menghancurkan kerajaan. Akhirnya hakim-hakim di Roma memerintahkan menangkap dan menghukum Isa di tiang salib.
Sejak itu tentara Roma dikerahkan untuk menangkap Isa as Ditengah pengejaran yang dilakukan, Allah SWT menghadirkan seseorang yang menyerupai Isa. Maka ditangkaplah orang itu dan dihukum salib. Sedangkan Isa as diselamatkan oleh Allah sesuai ketentuan yang telah ditetapkan bahwa Isa selalu dianugerahi keselamatan.
Kekaguman Cendekiawan Dunia Kepada Nabi Muhammad Saw
- Pastor Isaaq Tiles seorang agamawan kelahiran Bordeauz (1810-1897) menulis dalam bukunya Haqoiqut Tarikh, antara lain: "Kalau kita mau meneliti dengan seksama karya-karya Muhammad dan kenabiannya, kita tidak akan menemukan sesuatu pun yang mencela atau mengancam Nasrani, bahkan kita akan melihat garis pemisah antara kaum Yahudi dan kaum Nasrani. Islam datang menciptakan kebahagiaan dan peradaban. Muhammad sama halnya dengan Musa membolehkan poligami dan perbudakan, walau perbudakan itu sendiri tidak diajarkan dalam akidah Islam. Muhammad membolehkan pebudakan karena dalam keadaan darurat. Sedangkan poligami, Musa malah tidak mengharamkan dalam Tauratnya, dan Dawud juga tidak mengharamkan dalam Zaburnya. Kami wajib memahami bahwa akhlak Islam lebih luhur dari akhlak Nasrani."
- Monsier Deitet Vannan (1823-1879), adalah seorang orientalis Perancis yang pada tahun 1875 mengembara ke Timur. Dalam karyanya Asyi’ah Khoshoh bin Nuril Islam menulis, antara lain: "Sesungguhnya Al- Qur’an yang dibawa Muhammad itu telah mencatat adanya Kitab-kitab Suci yang lain, dan ia merupakan satu-satunya Kitab yang menyeru orang untuk bersikap lemah-lembut dan baik hati. Telah mengadu kepada Rosulullah Muhammad, salah seorang dari Bani Salim bin Auf yang bernama Al-Husein: "Ya Rosulullah, saya mempunyai orang-tua yang masih beragama Masehi dan keduanya enggan masuk agama Allah. Saya akan bermaksud memaksa keduanya." Rosulullah Muhammad menjawab, "Tidak ada paksaan dalam menganut agama, seperti yang tercantum dalam surat 109/Al- Kafirun ayat 6: "Bagi kamu agamamu, dan bagiku agamaku." juga tercantum dalam surat 29/ Al-Ankabut ayat 46: “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang lebih baik."
- Lev Nikolaevich Tolstoy adalah seorang filosof dan sastrawan besar Rusia menulis dalam bukunya, Siapakah Muhammad, antara lain: "Tahun pertama gerakan dakwahnya membawa Muhammad untuk menghadapi berbagai tantangan sebagaimana keadaan Nabi yang diutus sebelumnya yang mengajak umatnya kepada kebenaran. Tetapi tantangan-tantangan ini tidak mematahkan semangatnya. Bahkan Muhammad terus berdakwah, padahal ketika itu ia belum menyatakan bahwa dirinya sebagai Nabi yang satu. Tetapi datang sebagai penyempurna risalah-risalah sebelumnya dan mengajak kaumnya pada keyakinan seperti Nabi-Nabi sebelumnya."
- Edward Adams seorang orientalis dari Amerika dalam salah satu karyanya, menyatakan antara lain: "Negara Arab dulu, sebelum kenabian Muhammad, adalah negara yang tenggelam dalam kerusakan moral. Sulit bagi kita mencirikan kekacauan yang terjadi di setiap tempat. Kerusakan besar yang menyengsarakan rakyat pada masa itu dan kejahatan pada anak-anak (anak perempuan yang lahir dikubur hidup-hidup karena takut membawa petaka), pengorbanan manusia yang dilakukan atas nama agama, perang yang berkelanjutan antar suku, serta penduduk negeri yang selalu hidup kekurangan, serta tidak adanya tatanan hukum yang kuat. Semua itu mengakibatkan penghambaan dan perbudakan di antara manusia, bertambahnya kejahatan, pelecehan seksual dan kehormatan di antara manusia.
Ketika itulah datang Muhammad saw. sebagai juru penerang risalah yang Maha Esa dan Maha Perkasa bagi seluruh alam yang di tangannya membawa petunjuk dan pembeda, yakni Al- Qur’an, dan di tangan kirinya membawa cahaya. Sesungguhnya, semua ini untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya dengan izin Tuhan Yang Mahamulia. - Albornos Catian adalah seorang orientalis berkebangsaan Itali. Ia menulis tentang Muhammad dalam bukunya, Adyannul Arab antara lain: "Sesungguhnya keistimewaan Muhammad terletak pada kemampuannya yang menakjubkan sebagai seorang politikus yang bijak, lebih dari sekadar Nabi yang mendapat wahyu. Kiranya tidak seorang pun yang mengenali Muhammad, akan menjatuhkan kehormatannya, dan siapa yang melakukannya maka ia telah berbuat aniaya terhadap dirinya dan juga terhadap Muhammad.
Bilal bin Robah ra.
Ia adalah seorang Habsyi dari golongan kulit hitam yang menjadi budak Umayah bin Kholaf, salah seorang pemuka Bani Jum’ah. Seringnya kekhawatiran Umayah terhadap kebenaran yang dibawa oleh Nabi saw, menjadikan Bilal tertarik memeluk Islam. Setelah menyatakan diri memeluk Islam, Bilal menerima berbagai macam siksaan dari tuannya. Tidak jarang pada siang hari, dengan dada telanjang ia direbahkan di pasir gurun yang panas lalu dicambuk bertubi-tubi. Melihat Bilal masih juga mewiridkan "Allahu ahad, Allahu ahad (Allah Maha Esa, Allah Maha Esa)..siksaan terhadapnya diperberat. Umayah memerintahkan para algojonya menindihkan batu besar di atas tubuh Bilal, seraya menjanjikan kebebasan apabila Bilal bersedia kembali mengakui Lata dan Uzza. Namun Bilal bersikukuh pada pendiriannya, tetap memeluk Islam.
Berhari-hari Bilal menerima siksaan yang teramat berat, sampai tiba saat Abu Bakar ra. memerdekakannya. Sejak itu Bilal menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kaum muslim. Ia turut hijrah dan menetap di Madinah. Dan sewaktu Muhammad Rosulullah saw mensyari’atkan azan sebagai panggilan sholat lima waktu, Bilal terpilih sebagai muazin (orang yang mengumandangkan adzan). Suaranya yang merdu dan empuk, menggetarkan kalbu setiap orang yang beriman. Karenanya ia mendapat julukan muazin Rosulullah saw. Dan pada Perang Badar, atas kehendak Allah SWT, Bilal berhasil membunuh Umayah bersama algojonya yang pernah melakukan penyiksaan terhadap dirinya.
Ia adalah seorang Habsyi dari golongan kulit hitam yang menjadi budak Umayah bin Kholaf, salah seorang pemuka Bani Jum’ah. Seringnya kekhawatiran Umayah terhadap kebenaran yang dibawa oleh Nabi saw, menjadikan Bilal tertarik memeluk Islam. Setelah menyatakan diri memeluk Islam, Bilal menerima berbagai macam siksaan dari tuannya. Tidak jarang pada siang hari, dengan dada telanjang ia direbahkan di pasir gurun yang panas lalu dicambuk bertubi-tubi. Melihat Bilal masih juga mewiridkan "Allahu ahad, Allahu ahad (Allah Maha Esa, Allah Maha Esa)..siksaan terhadapnya diperberat. Umayah memerintahkan para algojonya menindihkan batu besar di atas tubuh Bilal, seraya menjanjikan kebebasan apabila Bilal bersedia kembali mengakui Lata dan Uzza. Namun Bilal bersikukuh pada pendiriannya, tetap memeluk Islam.
Berhari-hari Bilal menerima siksaan yang teramat berat, sampai tiba saat Abu Bakar ra. memerdekakannya. Sejak itu Bilal menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kaum muslim. Ia turut hijrah dan menetap di Madinah. Dan sewaktu Muhammad Rosulullah saw mensyari’atkan azan sebagai panggilan sholat lima waktu, Bilal terpilih sebagai muazin (orang yang mengumandangkan adzan). Suaranya yang merdu dan empuk, menggetarkan kalbu setiap orang yang beriman. Karenanya ia mendapat julukan muazin Rosulullah saw. Dan pada Perang Badar, atas kehendak Allah SWT, Bilal berhasil membunuh Umayah bersama algojonya yang pernah melakukan penyiksaan terhadap dirinya.
Langganan:
Komentar (Atom)