" My Parent "

Senin, 16 Mei 2011


Gigi yang tidak dirawat bisa menimbulkan berbagai penyakit


 Gigi dan mulut bisa jadi merupakan bagian tubuh yang tidak terlalu mendapat perhatian serius. Padahal beberapa penyakit akan lebih meningkat risikonya jika kesehatan gigi dan mulutnya buruk.

Berbagai penelitian telah menemukan bahwa radang dan bakteri di mulut serta gusi bisa masuk ke dalam aliran darah, kondisi ini akan menyebabkan penebalan pembuluh darah arteri dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit.

Berikut ini beberapa penyakit yang terkait dengan kondisi mulut dan gigi yang buruk, seperti dikutip dari  yaitu:

Penyakit jantung dan stroke
Salah satu studi baru yang dipublikasikan dalam British Medical Journal menganalisis data lebih dari 11.000 orang dewasa dan diketahui peserta yang jarang sikat gigi (kurang dari 2 kali dalam sehari) akan memiliki 70 persen peningkatan risiko penyakit jantung. Serta penumpukan plak di gigi suatu saat bisa hancur dan menyerang otak sehingga menyebabkan stroke.

Diabetes
Satu teori menjelaskan bahwa infeksi mulut serius bisa menyebabkan terjadinya peradangan ringan di seluruh tubuh, peradangan ini nantinya dapat merusak kemampuan tubuh untuk memproses gula yang masuk. Hal ini menyimpulkan bahwa mencegah infeksi gusi bisa menjadi salah satu cara mencegah diabetes.

Infeksi saluran pernapasan
Menjaga mulut tetap bersih dan sehat juga bisa membantu menjaga paru-paru terlindungi dengan baik, berdasarkan studi dalam Journal of Periodontology. Hal ini kemungkinan bakteri yang disebabkan olehpenyakit periodontal akan menumpuk di tenggorokan bagian atas, dari sana ia akan mudah terhirup ke saluran pernapasan bagian bawah dan menghambatnya atau berkembang menjadi masalah paru-paru yang lebih serius.

Masalah saat kehamilan
Fluktuasi hormonal dan peningkatan alirah darah ke seluruh tubuh selama hamil akan lebih memungkinkan terjadinya perubahan pada gigi dan gusi. American Academy of Periodontists menuturkan sekitar 50 persen perempuan hamil mengembangkan gingivitis (kondisi gusi meradang, berdarah atau bengkak). Jika kondisi ini dibiarkan akan menyebabkan infeksi serius yang bisa bermasalah pada kehamilan.

Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan langsung antara infeksi bakteri di mulut dengan kelahiran prematur, preeklampsia dan tingkat kelahiran rendah. Untuk itu pastikan menyikat gigi dan kontrol ke dokter secara teratur.
Keutamaan Sholat Tahajud dan Qiamullail








"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS Al-Isra’ 17:79-80) Dalam Al Qur’an, terdapat banyak ayat yang menuturkan tentang tahajud, perintah mengerjakannya dan keutamaannya.

Kata tahajud sendiri dalam bahasa Arab berarti bergadang, dari mashdar lafadz Alhujud yang dalam segi bahasa berarti Annaum (tidur), sedangkan tahajjud berarti azala Annaum (menghilangkan tidur), sedangkan menurut Istilah : Tahajud adalah Sholat Tathowwu' (sunah) pada malam hari yang di lakukan setelah tidur. (kitab KHOSIYATANI SYARH MINHAJUTHOLIBIN LIL IMAM NAWAWI FYL FIQHI ASYAFI'I,... See More JUZ 1 HAL 245 cet Dar Ibnu Ashoshoh, beirut). sehingga makna tahajud adalah salat sunah di malam hari yang dilakukan sesudah tidur. Tahajud juga bisa disebut sebagai qiyamullail karena pelaksanaan waktunya malam hari. 

Perbedaannya, jika tahajud hanya dilakukan sesudah tidur, qiyamullail bisa dilakukan sebelum maupun sesudah tidur. Selain itu, qiyamullail bisa berupa shalat seperti shalat hajat, istikhoroh shalat tasbih atau amal ibadah lainnya, seperti tilawah qur’an, dzikir. Sedangkan tahajud hanya berupa shalat saja. Kesimpulannya tahajjud pasti qiyamullail, tidak berlaku kebalikannya..

Allah mensifati qiyamullail dengan firman-Nya: ”Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS Al-Muzzammil 73:6) 

Dalam tafsir Al Azhar, Prof. Dr. Hamka menjelaskan ayat tersebut sebagai berikut: ”Karena di waktu malam gangguan sangat berkurang. Malam adalah hening, keheningan malam berpengaruh pula kepada keheningan fikiran. Di dalam suatu hadits Qudsi, Allah berfirman, bahwa pada sepertiga malam terakhir Allah turun ke langit dunia untuk mendengarkan keluhan hamba-Nya yang mengeluh, untuk menerima taubat orang yang taubat dan permohonan maghfirah (ampunan) hamba-Nya yang memohonkan ampun. Maksudnya ialah bahwa hubungan kita dengan langit pada waktu malam adalah sangat dekat.” 

Tahajud maupun qiyamullail merupakan ibadah yang menghubungkan hati kita dengan Allah. Ketika suara-suara telah lenyap dan mata-mata telah terpejam serta orang-orang tertidur lelap di pembaringannya, orang yang melakukan qiyamullail menjauhkan diri mereka dari kasur-kasur empuk dan dipan-dipan mewah lagi nyaman untuk menghidupkan malam dengan berkhalwat berdua dengan-Nya. 

Oleh karena itu, Allah menyanjung dan mengistimewakan mereka melalui firman-Nya: ”(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS Az-Zumar 39:9) 

Rasulullah SAW sendiri selalu menjaga qiyamullail, selalu mengerjakan qiyamullail sampai telapak kaki beliau bengkak. Padahal, beliau telah mendapat jaminan ampunan bagi semua dosanya baik yang telah lewat maupun yang akan datang. Ketika ditanyakan kepada beliau, maka jawabnya, ”Tidak pantaskah aku untuk menjadi seorang hamba yang pandai bersyukur.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Qiyamullail merupakan sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah dengan sabdanya, "Hendaklah kamu melaksanakan qiyamullail karena qiyamullail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kita, sarana pendekatan kepada Allah, penghapus keburukan, pencegah dosa dan penangkal penyakit di badan." (HR. Ahmad dan Tirmidzi). 

Rasulullah SAW juga sangat menganjurkan untuk melakukan qiyamullail karena di dalamnya terkandung kebaikan yang agung dan pahala yang banyak, dengan sabdanya, ”Sesungguhnya ada waktu di malam hari yang tidak seorangpun dari seorang hamba yang berdoa pada saat itu untuk memohon kebaikan kecuali pasti akan Allah kabulkan.” (HR. Muslim) 

Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Al Qur’an: ”Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS Al-Isra’ 17:79-80) 

”Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (QS Ath-Thuur 52:49) 

” Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.” (QS Al-Insan 76:26) 

Hamka menerangkan tentang tafsir ayat tersebut sebagai berikut: “Sholat lima waktu ditambah dengan tahajud di malam yang panjang itu adalah alat penting bagi memperkaya jiwa dan memperteguh hati di dalam menghadapi tugas berat melakukan dakwah. Sebab rasa dekat kepada Tuhan itulah sumber kekuatan sejati bagi manusia.” 

Qiyamullail merupakan kenikmatan dan karunia dari Allah terhadap hamba-Nya yang shaleh yang Allah mudahkan untuk beribadah kepada-Nya. Dengan qiyamullail, Allah akan memberi kekuatan. Dengan qiyamullail, Allah mengabulkan doa. Dengan qiyamullail, dapat menghapus keburukan, mencegah dosa dan menangkal penyakit. Dengan qiyamullail, dapat semakin mendekatkan kepada Allah. Dengan qiyamullail, Allah akan menggolongkan dalam ibaadurrahman. Dengan qiyamullail, Allah akan mengangkat ke tempat yang terpuji. Dengan qiyamullail, Allah akan memasukkan ke surga-Nya. 

Termasuk tanda cinta kepada Allah adalah bermunajat kepada-Nya di keheningan malam. Sebagaimana ungkapan dari para ulama, ”Di dunia ini tidak ada waktu yang menyerupai waktu yang sangat di surga kecuali apa yang dirasakan oleh orang-orang shaleh di dalam hati mereka akan kenikmatan bermunajat kepada Rabb mereka.” 

Apabila malam telah gelap, Syadad bin Aus masuk ke kamar tidurnya, ia merasa gelisah, tidak bisa tidur, membolak-balikkan badannya bagaikan biji-bijian di atas penggorengan. Lalu, ia berkata, "Wahai Rabbku, sesungguhnya panasnya api neraka telah menghilangkan rasa kantukku." Lalu, ia bangun untuk melakukan shalat malam hingga pagi hari.


Apabila malam telah menjadi gelap gulita mereka bangun untuk shalat Maka, pagi pun datang sedang mereka masih dalam keadaan ruku Rasa takut telah menerbangkan kantuk mereka, maka bangun Saat orang-orang yang merasa aman di dunia tertidur pulas Sedang mereka sujud di kegelapan malam sambil terisak Suara tangis mereka meretakkan tulang-tulang rusuk, Wahai orang yang mendamba cinta-Nya, ingatlah bahwa Nabi Muhammad SAW beribadah di malam hari hingga kedua telapak kakinya bengkak. Para salafussaleh dan orang-orang pilihan umat ini pun selalu beribadah di malam hari. Jadikanlah qiyamullail sebagai prioritas kegiatan ibadahmu. Tidakkah Anda senang jika Anda dapat berdampingan dengan mereka di syurga Adn? 

Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang difirmankan-Nya, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS Adz-Dzariyat 51:15-18) 

Hanya karena Allah-lah orang selalu terjaga di kala malam. Hati yang dirundung takut dan pusing karena dosa tidak dapat tertidur. Dengan tuangan air mata ia menangisi kesalahannya. Dan malam pun tertutup dengan kehiruk-pikukkannya. Sebagai penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukannya. Kepada Raja yang para raja tunduk dan patuh kepada-Nya Wahai Tuhan, tidak ada yang maha memaafkan dosa selain-Mu Hanya kepada-Mu-lah, wahai Tuhanku, orang yang mengosongkan dirinya mencari pengampunan-Mu, Wahai Tuhan, ampunilah hamba-Mu ini.
Yahudi dalam Al-Qur’an


1. Yahudi adalah orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang mukmin. Termasuk juga orang-orang Nashrani yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah adalah satu dari yang tiga," dan orang-orang yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah itu adalah Al-Masih Ibnu Maryam. Allah berfirman tentang mereka,

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Maidah: 82)
2. Mereka kufur kepada Allah dan para rasul-Nya serta membedakan antara beriman kepada Allah dan kepada para rasul.
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasu-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan." (QS. Al-Nisa’: 150-151)
3. Yahudi mengingkari para Nabi, mencela dan merusak kehormatan mereka serta kehormatan hamba-hamba Allah yang shalih dan shalihah.
وَبِكُفْرِهِمْ وَقَوْلِهِمْ عَلَى مَرْيَمَ بُهْتَانًا عَظِيمًا
"Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina)." (QS. Al-Nisa’: 156)
4. Mengaku telah membunuh dan menyalib Nabi Isa ’alaihis salam, padahal tidaklah mereka berhasil berbuat seperti itu karena Allah tidak memperkenankan rencana jahat mereka.
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا . بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
"Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Nisa’: 157-158)
5. Yahudi gemar berbuat zalim dan banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, suka makan riba, dan memakan harta manusia dengan cara batil.
فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرًا () وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
"Maka disebabkan kedzaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih." (QS. Al-Nisa’: 160-161)
Yahudi gemar berbuat zalim dan banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, suka makan riba, dan memakan harta manusia dengan cara batil.
6. Bersegera kepada kekafiran, banyak mendengarkan perkataan-perkataan dusta, banyak makan suap dan harta haram, merubah ayat-ayat Allah dari tempatnya, dan hati mereka najis (kotor).
"Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah dirubah-rubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah" Barang siapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak menyucikan hati mereka. Mereka memperoleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka memperoleh siksaan yang besar. Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong dan banyak memakan yang haram." (QS. Al-Maidah: 41-42)
7. Orang-orang Yahudi adalah kafir, suka menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah dan berhukum dengan selain yang Dia turunkan.
"Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? Dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (QS. Al-Maidah: 43-44)
8. Orang-orang Yahudi gemar menimpakan fitnah atas kaum muslimin terhadap Al-Qur’an yang diturunkan kepada mereka, berpaling dari kebenaran setelah mengetahuinya. Dan mereka merupakan kumpulan orang-orang fasik yang menghendaki hukum jahiliyah.
"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS. Al-Maidah: 49-50)
Orang-orang Yahudi gemar menimpakan fitnah atas kaum muslimin terhadap Al-Qur’an yang diturunkan kepada mereka, berpaling dari kebenaran setelah mengetahuinya.
9. Menghina agama Islam, shalat, dan adzan karena mereka memang tidak berakal.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal." (QS. Al-Maidah: 57-58)
10. Dengki terhadap kaum mukminin, membenci keimanan mereka kepada semua kitab samawi, padahal kaum mukminin itu tidak sama dengan mereka.
"Katakanlah: "Hai Ahli kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik?" (QS. Al-Maidah: 59)
11. Mereka dilaknat dan dimurkai serta menjadi penyembah thaghut yang sangat buruk. Di antara mereka ada yang dirubah menjadi kera dan babi. Mereka adalah makhluk paling buruk di muka bumi dan paling sesat.
"Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?" Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus." (QS. Al-Maidah: 60)
12. Yahudi mencela Allah Ta’ala dan menghina-Nya, Maha Suci Allah dari kekafiran mereka.
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ
"Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki." (QS. Al-Maidah: 64)
13. Kedurhakaan dan kekafiran mereka semakin menjadi setelah diturunkannya Al-Qur’an karena hati mereka sudah rusak. "Dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka." (QS. Al-Maidah: 64)
14. Yahudi paling gemar menciptakan permusuhan dan peperangan di dunia ini serta membuat kerusakan di atas bumi. Bahkan terhadap sesama mereka saja senantiasa menebarkan permusuhan dan kebencian walau secara dzahir terlihat bersatu. "Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan." (QS. Al-Maidah: 64)
15. Yahudi telah membunuh nabi-nabi Allah, mendustakan mereka ketika para nabi tersebut datang membawa ajaran yang menyelisihi hawa nafsu mereka. Mereka dibutakan dari kebenaran dan tidak pernah berbicara dengannya.
لَقَدْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَأَرْسَلْنَا إِلَيْهِمْ رُسُلًا كُلَّمَا جَاءَهُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُهُمْ فَرِيقًا كَذَّبُوا وَفَرِيقًا يَقْتُلُونَ () وَحَسِبُوا أَلَّا تَكُونَ فِتْنَةٌ فَعَمُوا وَصَمُّوا ثُمَّ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ثُمَّ عَمُوا وَصَمُّوا كَثِيرٌ مِنْهُمْ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
"Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israel, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh. Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencana pun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan pekak, kemudian Allah menerima tobat mereka, kemudian kebanyakan dari mereka buta dan tuli (lagi). Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Maidah: 71-72)
16. Mereka dilaknat melalui lisan para Nabi yang diutus ke tengah-tengah mereka disebabkan kemaksiatan dan kedurhakaan mereka, tidak memerintahkan kepada kebaikan dan tidak melarang dari kemungkaran. "Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu." (QS. Al-Maidah: 78-79)
17. Tolong menolong dengan penyembah berhala dan orang-orang kafir untuk memerangi umat muslim dikarenakan mereka tidak beriman kepada Allah, Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam, dan Al-Qur’an. "Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Al-Maidah: 80-81)
18. Senantiasa berusaha memurtadkan kaum muslimin yang mentaati dan tunduk kepada mereka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman." (QS. Ali Imran: 100)
19. Mengingkari kenabian Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam walaupun mereka mengenalnya dengan baik dan mengetahui kejujurannya sebagaimana mereka mengenal anak kandung mereka sendiri.
الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
"Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 146)
"Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keterangan pun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang dzalim. Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya laknat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) laknat para malaikat dan manusia seluruhnya, mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh," (QS. Ali Imran: 86-88)
20. Tidak mau bersatu di atas agama Islam dikarenakan kedengkian mereka dan mengkufuri ayat-ayat Allah serta membunuh nabi-nabi dan para juru dakwah. "Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih." (QS. Ali Imran: 19-22)
21. Menolak untuk berhukum dengan Kitabullah dengan alasan meyakini bahwa meninggalkan hukum dan peradilan Islam hanya dosa maksiat, dosa kecil yang tidak sampai menyebabkan kekufuran dan tidak pula membuat kekal di neraka. Mereka membuat-buat kedustaan atas nama Agama.
"Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum di antara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran). Hal itu adalah karena mereka mengaku: "Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung". Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan. Bagaimanakah nanti apabila mereka Kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak ada keraguan tentang adanya. Dan disempurnakan kepada tiap-tiap diri balasan apa yang diusahakannya sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan)." (QS. Ali Imran: 23-25)
Yahudi menolak untuk berhukum dengan Kitabullah dengan alasan meyakini bahwa meninggalkan hukum dan peradilan Islam hanya maksiat, dosa kecil yang tidak sampai menyebabkan kekufuran dan tidak pula membuat kekal di neraka.
22. Memilih menjadi pengikut pendahulu mereka yang menyembah anak sapi, tidak mau bertaubat darinya. " . . lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang dzalim." (QS. Al-Baqarah: 51)
23. Mengolok-olok syariat Allah yang disampaikan para rasul-Nya dan merubah-rubah (mengganti) perkataan mereka.
"Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitulmaqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak di mana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik". Lalu orang-orang yang dzalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang dzalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik." (QS. Al-Baqarah: 58-59)
Mereka mengganti bersujud dengan cara masuk dengan merangkak di atas pantat mereka. Mereka juga mengganti kata Hittah (Bebaskan kami dari dosa) dengan kata Hinthah (artinya: biji gandum).
24. Menghina dan merendahkan makhluk Allah yang lain. Ketika lemah mereka menjadi anak manis, tunduk dan patuh kepada musuh-musuhnya, namun ketika kuat mereka menjadi sombong dan kejam sampai-sampai nabi-nabi mereka bunuh.
وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآَيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
"Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas." (QS. Al-Baqarah: 61)
Ketika lemah Yahudi menjadi anak manis, tunduk dan patuh kepada musuh-musuhnya, namun ketika kuat mereka menjadi sombong dan kejam sampai-sampai nabi-nabi mereka bunuh.
25. Menghalalkan beberapa masalah yang Allah haramkan kepada mereka dengan kilah yang rendahan, dan menyelewengkan perintah Allah dengan alasan menghormatinya.
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ فَجَعَلْنَاهَا نَكَالًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ 
"Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 65-66)
26. Hanya membaca Taurat semata tanpa mau memahami, merenungi, mendengar dan mentaati isinya, bahkan mereka melakukan tahrif (penyimpangan) maknanya.
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ () فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
"Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Baqarah: 78-79)
Yahudi membaca Taurat semata tanpa mau memahami, merenungi, mendengar dan mentaati isinya, bahkan mereka melakukan tahrif (penyimpangan/penyelewengan) maknanya.
Yahudi Dalam Sunnah
Sesungguhnya Yahudi tidak pernah ridla dan rela terhadap Umat Islam. Mereka senang melihat penderitaan kaum muslimin, khususnya di Gaza – Palestina. Sehingga dalam kondisi kelaparan, kekurangan air, dan kehilangan tempat tinggal serta terancam berbagai penyakit, Yahudi tetap kekeh menghalangi setiap upaya bantuan untuk mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Yahudi benar-benar menunggu saat kematian dan kehancuran muslimin Gaza secara pelan-pelan, agar mereka bisa menyaksikan detik demi detik penderitaan kaum muslimin.
Kita tetap memusuhi Yahudi karena disebabkan kekufuran, kefasikan dan kezaliman mereka terhadap umat Islam, baik dunia menyetujinya atau tidak.
Yahudi benar-benar menunggu saat kematian dan kehancuran muslimin Gaza secara pelan-pelan, agar mereka bisa menyaksikan detik demi detik penderitaan kaum muslimin.
Pada tulisan kedua ini kami sebutkan beberapa dalil dari Sunnah Nabawiyah yang menunjukkan keburukan Yahudi dan kedengkian mereka kepada kaum muslimin sehingga kita harus memusuhi mereka.
1. Yahudi adalah orang-orang yang dimurkai Allah. Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda dalam menerangkan firman Allah Ta’ala,
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ
“(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-fatihah: 7) Yahudi adalah orang yang dimurkai, sedangkan Nashrani adalah orang yang sesat.” (HR. al-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani)
2. Mereka dilaknat karena membuat-buat kilah dalam urusan agama (mengakali syariat) dan menghalalkan yang haram. Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda,
لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ حُرِّمَتْ عَلَيْهِمْ الشُّحُومُ فَجَمَّلُوهَا فَبَاعُوهَا
“Semoga Allah melaknat Yahudi, telah diharamkan lemak hewan atas mereka namun mereka mempolesnya lalu menjualnya.” (Muttafaq ‘alaih)
3. Mereka dilaknat karena telah menjadikan kuburan-kuburan sebagai masjid. Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda, “Laknat Allah turun atas orang Yahudi dan Nashrani, mereka telah menjadikan kuburan para nabi sebagai masjid.” Beliau sangat-sangat memperingatkan umatnya atas perilaku mereka.” (Muttafaq ‘alaih)
4. Mereka senantiasa memerangi Islam dan pemeluknya hingga menjelang kiamat. Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, hingga kaum muslimin membunuhi Yahudi. Sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan berbicara; ’Wahai orang Islam, hai hamba Allah! di belakangku ada orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia,’ kecuali pohon Gharqad, sebab ia itu sungguh pohonnya Yahudi.” (HR. Ahmad)
Ibnu Mardawaih meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah radliyallahu ’anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
مَا خَلاَ يَهُوْدِيٌّ قَطٌّ بِمُسْلِمٍ إِلاَّ هَمَّ بِقَتْلِهِ
"Tidaklah sekali-kali orang Yahudi bertemu dengan orang Islam di tempat yang sunyi, kecuali pasti ingin membunuhnya."
5. Yahudi menjadi para pengikut Dajjal. Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُوْدِ أَصْبَهَانَ سَبْعُوْنَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ
"Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashbahan (sebuah kota di Iran) sebanyak 70 ribu yang memakai pakaian thayalisah (sejenis kain yang dipakai di pundak, ujungnya dari sutera)." (HR. Muslim)
Nabi shallallahu ’alaihi wasallam juga pernah menjelaskan tentang Dajjal, bahwa dia berasal dari kalangan Yahudi. (HR. Muslim)
"Tidaklah sekali-kali orang Yahudi bertemu dengan orang Islam di tempat yang sunyi, kecuali pasti ingin membunuhnya." al-Hadits
Inilah hakikat sifat Yahudi dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Hendaknya orang yang ingin melihat hakikat kebenaran, berakal sehat dan selalu menyuarakan bahwa Yahudi adalah saudara kita yang tidak akan memerangi kita supaya dia berfikir ulang. Apalagi dia memperingati HUT kemerdekaan begara yang mereka dirikan di atas jasad dan darah umat Islam. Apakah orang semacam ini masih dikatakan sebagai orang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ’alaihi wasallam?
Maka mari kita kumandangkan permusuhan terhadap Yahudi dan orang-orang yang loyal kepada mereka. Kita membenci dan memusuhi mereka berdasarkan petunjuk dari Al-Kitab dan Sunnah. Kita mengimani keduanya sebagai wahyu dari Rabb semesta alam yang diturunkan kepada Nabi-Nya yang paling mulia, tidak ada kesalahan di dalamnya. Apa yang disebutkan di sana berisikan kebenaran, karenanya tidak ada keraguan untuk memusuhi dan membenci mereka. Wallahu Ta’ala A’lam..... selengkapnya