" My Parent "
Tampilkan postingan dengan label Nabi Isa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nabi Isa. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 April 2012

Nabi Isa as

Maryam yang hanya membaktikan diri untuk beribadah kepada Allah SWT dalam mihrobnya di Baitul Maqdis, terkejut mendengar pemberitahuan Malaikat bahwa ia akan dikaruniai anak. Sebab ia masih perawan dan tidak seorang lelaki pun yang pernah menjamahnya. Malaikat juga memberitahunya, bahwa Allah akan menciptakan anak itu tanpa proses sebagaimana mestinya. Hanya dengan berkata kun fayakun (jadilah, maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya). Kehamilan Maryam berawal saat Malaikat Jibril meniupkan sesuatu ke perutnya.

Satu ketakutan yang menghantui Maryam kala itu, adalah bagaimana ia menyembunyikan kenyataan tersebut dari tuduhan yang bukan-bukan. Maka bersembunyilah ia di sebuah tempat terpencil yang tidak diketahui oleh manusia lainnya. Baru setelah melahirkan ia membawa bayinya, Isa Al-Masih ke tengah-tengah masyarakat. Sesuai petunjuk Jibril, Maryam hanya bungkam setiap ada orang yang menanyakan siapakah ayah si bayi dan hanya memberi isyarat agar orang-orang itu bertanya kepada bayinya. Tentu saja orang-orang semakin marah atas jawabannya. "Bagaimana mungkin, seorang bayi dapat bicara?"


Atas kehendak Allah SWT, bayi itu menjawabnya. Dia (Isa) berkata. "Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku Kitab (Injil), dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku sholat dan zakat selama aku hidup, dan berbuat baik kepada ibuku. Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" (QS. 19 /Maryam: 30-32)


Sekitar usia 30 tahun, Isa as diangkat menjadi Nabi. Mukjizat yang diperolehnya dari Allah SWT, antara lain, bisa menyem­buhkan orang buta sejak lahir, dan mampu menghidupkan or­ang mati. "Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam beberapa mu’jizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus." (QS. 2/Al- Baqoroh: 253) Namun bukti-bukti kebenarannya bahwa ia seorang Nabi mendapat tantangan keras dari pemuka-pemuka Yahudi. Bahkan mereka mempengaruhi penduduk Roma, bahwa dakwah Isa meremehkan Kaisar, dan berusaha menghancurkan kerajaan. Akhirnya hakim-hakim di Roma memerintahkan menangkap dan menghukum Isa di tiang salib.


Sejak itu tentara Roma dikerahkan untuk menangkap Isa as Ditengah pengejaran yang dilakukan, Allah SWT menghadirkan seseorang yang menyerupai Isa. Maka ditangkaplah orang itu dan dihukum salib. Sedangkan Isa as diselamatkan oleh Allah sesuai ketentuan yang telah ditetapkan bahwa Isa selalu dianugerahi keselamatan.